
KAMPUNGBERITA.ID-DPRD dan Pemkot Surabaya menyelesaikan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran- Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Tahun Anggaran 2023, yang ditandai dengan kesepakatan menaikkan target pendapatan Pemkot Surabaya, sebesar Rp 500 miliar. Besaran ini merupakan revisi dari target sebelumnya, senilai Rp 1 triliun.
Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, target pendapatan yang didorong oleh DPRD tersebut, digunakan untuk kesejahteraan warga Surabaya, sesuai visi dan misi Wali Kota. Di antaranya untuk pembangunan kampung, seperti pengerjaan pavingisasi, saluran air, penerangan jalan umum (PJU), dan bedah rumah.
Kemudian dibidang pendidikan. “Termasuk pemberian seragam gratis SD dan SMP negeri dan swasta untuk siswa MBR (masyarakat berpenghasilan rendah,” terang dia. Selain itu, untuk bantuan pendidikan kepada siswa SMA/SMK negeri maupun swasta, dari MBR yang semula adalah beasiswa.
“Mendapatkan bantuan Rp 200 ribu per bulan untuk menunjang pendidikan. Ini diberikan sampai selesai menempuh pendidikan. Bantuan tersebut diberikan langsung ke siswa, tidak melalui sekolah,” imbuh Adi.
Adi mengatakan, DPRD meminta kepada Pemkot Surabaya untuk menambah jumlah mahasiswa penerima bantuan pendidikan menjadi 5.000 orang. Bahkan, agar penyerapan bantuan pendidikan tersebut masif dan maksimal, DPRD dan Pemkot Surabaya menyepakati dialihkannya pengelolaan bantuan pendidikan dari Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar), ke Bagian Pemerintahan dan Kesra.
“Dengan melibatkan RT, RW, lurah, camat dan tokoh masyarakat. Diharapkan penyerapan bantuan pendidikan maksimal. Sehingga angka 25 ribu pelajar SMA dan SMK negeri maupun swasta dari keluarga MBR itu bisa semaksimal mungkin terkaver bantuan tersebut,” tandas dia. Adi juga menyoroti pendataan keluarga MBR melalui skema online. “Idealnya dilakukan lewat RT/RW, tokoh masyarakat, lurah maupun camat. Supaya pendataan tersebut lebih akurat berdasarkan kondisi sebenarnya di lapangan,” pungkas dia. KBID-BE-PAR