KAMPUNGBERITA.ID – Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur memastikan, tidak ada temuan penyakit hewan menular strategis (PHMS) seperti antraks yang menjangkiti ternak kurban di Jawa Timur.
Wemmi Niamawati Kepala Disnak Jatim mengklaim itu. Tim pemeriksa kesehatan hewan kurban yang mencapai 1.000 orang, menurut dia, tidak menemukan PHMS maupun penyakit zoonosis atau penyakit yang mampu ditularkan hewan kepada manusia atau sebaliknya.
“Alhamdulillah, empat hari ini tidak ditemukan penyakit antraks, misalnya. Hanya sebagian ditemukan penyakit rabies dan sudah ditangani, nafsu makan kurang, luka karena iritasi, atau stres. Tidak ada PHMS,” katanya.
Tim pemeriksa hewan ternak kurban di Jawa Timur, menurut dia, terdiri dari Dinas Pertanian di semua kabupaten/kota yang bekerja sama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia di semua cabang juga fakultas kedokteran hewan universitas.
Disnak Jatim juga memastikan, jumlah stok hewan ternak untuk keperluan kurban pada Idul Adha 1439 Hijriah yang jatuh pada Rabu (22/8/2018) besok sangat mencukupi. Bahkan untuk kebutuhan harian masih berlebih.
Sapi di Jatim untuk kebutuhan kurban, menurutnya, sekarang ini tersedia sebanyak 47.660 ekor. Sedangkan untuk kebutuhan sapi potong harian masih ada sebanyak 392.852 ekor.
“Jumlah ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sampai akhir tahun. Jadi, masih ada stok sebanyak 167 ribu ekor sapi,” ujarnya ditemui di Kantor Pemprov Jatim.
Sedangkan kambing, untuk kebutuhan kurban tahun ini, Wemmi menyatakan, jumlahnya sebanyak 192 ribu ekor. Stok untuk memenuhi kebutuhan harian pun masih sangat mencukupi yakni sebanyak 830 ribu ekor.
“Karena kambing kita yang jantan jumlah 2,1 juta ekor,” ujarnya. KBID-NAK