KAMPUNGBERITA.ID – Rencana Pemkot Surabaya dan PT Gala Bumi Perkasa (GBP), investor Pasar Turi, untuk merelokasi pedagang yang ada di tempat penampungan sementara (TPS) ke Pasar Turi Baru, direspons positif DPRD Kota Surabaya.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, AH Thony, dengan adanya relokasi tersebut, pedagang akan mendapatkan tempat yang lebih layak, tidak berada di TPS yang makin lama makin kumuh dan tidak sehat.
“Tapi saya tekankan, harus ada komitmen yang jelas dan tertulis soal hak dan kewajiban antara pedagang dan PT Gala Bumi Perkasa, pengelola Pasar Turi Baru, “ujar AH Thony, Kamis (20/1/2022).
Misalnya, PT Gala Bumi Perkasa berhak memungut biaya sewa kepada pedagang, namun kewajiban apa yang bisa diberikan ke pedagang?
Untuk itu, politisi senior Partai Gerindra ini menyarankan agar pihak pengelola memberikan keringanan tarif sewa atau service charge.
“Karena ketika pedagang masuk kan tidak serta merta ramai pembeli. Yang penting keberadaan bangunan tersebut bisa beroperasi, sehingga pedagang masuk dengan harapan ramai pembeli. Jika pembeli sudah ramai tentu akan bisa mengembalikan nilai investasi,”jelas dia.
Kemudian, lanjut AH Thony , kesiapan dari Pasar Turi Baru sendiri yang sudah lama tidak beroperasi. Meski bangunan tersebut baru, bisa jadi rusak karena waktu. Sebab tidak ada perawatan.
“Untuk itu, tolong juga dipersiapkan dari pihak PT Gala Bumi Perkasa. Jangan sampai ketika pedagang masuk, Pasar Turi Baru dalam kondisi apa adanya, kelayakannya juga perlu dipertimbangkan,”ungkap AH Thony.
Yang tidak kalah penting, lanjut AH Thony, adalah sosialisasi ke para pedagang. Ini agar tidak menimbulkan polemik. “Selama ini ada pandangan bahwa pedagang tidak masuk karena didukung oleh kepentingan pengusaha lain yang seolah-olah mendapatkan keuntungan ketika Pasar Turi tidak bangkit. Supaya tidak ada kesan seperti itu,” tegas dia.
Sementara itu kepada Pemkot Surabaya, AH Thony berharap supaya juga berperan strategis dalam relokasi pedagang TPS Pasar Turi ke Pasar Turi Baru.
“Misalnya bisa dengan memberikan insentif berupa keringanan kewajiban kepada PT Gala Bumi Perkasa, atau memberikan sejumlah kemudahan. Seperti persoalan spek bangunan yang menjadi persoalan antara PT Gala Bumi Perkasa dan Pemkot Surabaya sebagai pemilik lahan,” jelas dia.
AH Thony mengapresiasi rencana relokasi pedagang TPS Pasar Turi ke Pasar Turi Baru sebagai upaya untuk membangkitkan ekonomi Surabaya. Artinya persoalan-persoalan yang dulu menjadi kendala, seperti mahalnya tarif sewa dan service charge serta persoalan antara Pemkot Surabaya dan PT Gala Bumi Perkasa nampaknya sudah ada titik temu atau perdamaian,”
tandas dia
Menurut AH Thony, keberadaan Pasar Turi Baru akan semakin menghidupkan ekonomi Surabaya. “Disitu ada beberapa pusat bisnis yang bisa saling mendukung, dan keberadaannya jangan dilihat sebagai rivalitas. Namun terbangunnya sebuah kawasan perdagangan di Surabaya yang dulunya tanpa Pasar Turi, tapi sekarang Pasar Turi bangkit kembali sehingga ekonomi bisa jalan,” pungkas dia.
Seperti diketahui, sejak 17-19 Januari lalu, Pemkot Surabaya dalam hal ini Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan bersama PT Gala Bumi Perkasa melakukan pendataan pedagang yang ada di TPS Pasar Turi. Pendataan ini terkait rencana pemindahan pedagang TPS Pasar Turi ke Pasar Turi Baru .
Berdasarkan data di Dinkopumdag, jumlah pedagang di TPS Pasar Turi kurang lebih 1.128. Dari jumlah tersebut, sebagian pedagang sudah ada yang menempati Pasar Turi Baru.
Menurut Kepala Dinkopumdag Fauzie Mustaqiem Yos, hasil pendataan akan dikroscek ulang dengan data yang dimiliki PT Gala Bumi Perkasa. ” Kalau sudah benar nanti akan dilihat lagi. Mana saja yang sudah masuk ke Pasar Turi Baru dan mana yang belum. Dan yang belum ini kami harapkan segera masuk,” tandas Yos. KBID-BE