KAMPUNGBERITA.ID – Mata M. Jakfar terbelalak. Kamis (24/5) malam, pegawai gudang pengolahan oli bekas di Desa Sukorejo Buduran, itu memilih lembur bekerja. Nah, sekitar pukul 20.00 dia melihat percikan api di dekat tabung pengolah.
Sejurus kemudian, api kecil itu menyambar ceceran oli di lantai. Jadi, kobaran yang muncul semakin membesar. Jakfar spontan menanggil Sampurno, pegawai lain yang juga tengah lembur untuk membantu memadamkan api.
Mereka berdua berusaha menjinakkan api dengan peralatan seadanya. Namun, si jago merah ternyata tak kunjung padam. Malah sebaliknya, api semakin membesar.
Jakfar kemudian menarik diri.
Dia mengabarkan kejadian itu pada satpam perusahaan. Informasi tersebut lantas diteruskan ke polisi dan petugas pemadam kebakaran (damkar). “Dua unit mobil damkar ke lokasi,” tutur Kanitreskrim Polsek Buduran, Ipda Nanang Mulyono.
Begitu tiba, petugas Damkar langsung melokalisir area yang terbakar. Mereka menyiramkan air agar api tidak merembet. Upaya pemadaman api membuahkan hasil setengah jam berselang. “Butuh waktu agak lama karena medium awal yang terbakar oli. Mudah sekali tersulut api,” terangnya.
Nanang merasa lega kejadian itu dapat ditangani dengan cepat. Insiden tersebut juga tidak sampai memakan korban. Meskipun, kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta. “Gudang dalam kondisi sepi karena mayoritas pegawai sudah pulang,” ungkapnya.
Mantan Kanitreskrim Polsek Krembung itu menyatakan, dugaan sementara kebakaran itu terjadi karena korsleting arus pendek. Dasarnya adalah keterangan saksi yang mengaku melihat percikan api.
“Nanti dipastikan lebih detail, ada kabel yang mengelupas atau arus listrik error,” ucap polisi dengan satu balok di pundak itu. KBID-NDI