KAMPUNGBERITA.ID – Ribuan warga di Jombang rela berebut gunungan durian dalam pesta kenduri durian tahun 2019, meskipun harus terkena tajamnya kulit durian ribuan warga ini tetap antusias berebut buah khas wonosalam tersebut. Kenduri durian ini menjadi tradisi kawasan warga di pegunungan Anjarmoro sebagai upaya mempopulerkan produk khas, sekaligus menarik wisatawan untuk menikmati produk andalan warga.
Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab mengatakan, Wonosalam merupakan destinasi wisata durian saat musim panen. “Sehingga pemerintah setempat akan terus mendorong pengembangan serta perluasan area kebun durian, agar penghasilan petani meningkat,” jelas Mundjidah.
Dalam kenduri durian kemarin, warga dari 9 desa di Kecamatan Wonosalam masing-masing mengarak tumpeng durian serta buah-buahan hasil bumi menuju lapangan Desa Wonosalam. Tumpeng berukuran sedang ini menjadi simbol rasa syukur warga desa akan hasil buah yang melimpah. Selain tumpeng berukuran sedang ada tumpeng durian raksasa yang akan dikendurikan.
Kenduri durian merupakan tradisi tahunan di Kecamatan Wonosalam. Petani durian menyambut pesta besar ini dengan membuka lapak-lapak di tepi jalan untuk menjual durian khas Wonosalam. Warga desa juga rela mengorbankan durian yang dihasilkan untuk syukuran.
Ribuan warga yang sudah menunggu sejak pagi langsung berebut durian yang disusun menjadi tumpeng-tumpeng raksasa. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan kenduri durian dari tumpeng raksasa dipercepat. Puluhan petugas yang menjaga tumpeng langsung membagikan kepada massa yang telah menunggu sejak pagi hari.
Petugas membagikan durian dari berbagai sudut massa yang berdesakan. Sekitar 25 menit tumpeng raksasa yang berisi 2019 buah durian telah ludes.KBID-JBG