KampungBerita.id
Surabaya Teranyar

Komisi A Dorong Pemkot Keluarkan Protokol Khusus Guna Pendampingan dan Perlindungan Anak Yatim-Piatu

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Josiah Michael.@KBID2021

KAMPUNGBERITA.ID – Pandemi Covid-19 sudah satu setengah tahun berlangsung dan menyebabkan banyak korban meninggal sekaligus memunculkan berbagai persoalan baru. Di antaranya, adalah meningkatnya anak yatim piatu yang ditinggal wafat orang tuanya akibat Covid 19.

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Josiah Michael ikut menyoroti peningkatan kasus ini, khususnya yang terjadi di Surabaya. Bahkan, dia meminta Pemkot Surabaya segera mengeluarkan protokol khusus guna menangani persoalan tersebut.

Menurut dia, protokol khusus ini untuk mempermudah sekaligus mempercepat penanganan persoalan anak yatim piatu.”Saya tidak mau anak yatim piatu yang ditinggal orang tuanya meninggal ini telantar dan tidak diperhatikan oleh negara,”ujar Josiah, Jumat (6/8/2021).

Josiah tidak ingin anak yatim piatu di Surabaya kehilangan masa depan. Karena itu, pemkot harus berkoordinasi dan bertindak cepat. Jangan sampai anak-anak tersebut kehilangan yang kedua kalinya akibat keterlambatan memberikan bantuan dan perlindungan.

“Ini persoalan serius dan membutuhkan koordinasi lintas OPD agar segera bisa ditangani. Di sini kita butuh pendataan anak yatim piatu secara riil time, tentu kita membutuhkan Dispendukcapil. Kita juga harus memastikan keterjaminan aspek sosial permakanan anak tersebut, maka di sini kita butuh Dinsos. Selain itu yang tak kalah penting, kita juga butuh pendidikan anak yatim piatu tersebut tetap terjamin, maka penting adanya koordinasi dengan Dispendik,ā€¯ungkap Josiah.

Josiah yang juga Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Surabaya akan mendukung penuh langkah pemkot dalam persoalan ini. Josiah secara khusus juga meminta DP5A (Dinas Pengendalian Penduduk, Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak) sekaligus Dinas Kesehatan untuk ikut tanggap dalam penanganan persoalan tersebut.

Lebih jauh, Josiah menegaskan, bahwa semua anak yatim piatu harus diperhatikan dan diberikan perlindungan oleh negara. “Jangan sampai beban psikologis, kesehatan, sosial dan ekonomi ditanggung oleh mereka pada usianya yang masih dini. Kita sebagai wakil rakyat akan membantu dan mendorong pemkot untuk memberikan perlidungan dan bantuan kepada mereka dengan tepat,” tegas dia.

Berdasarkan catatan Jurnal The Lancet, kurang lebih 1,5 juta anak di seluruh dunia kehilangan orang tuanya, kakek-nenek, atau kerabat lainya selama pandemi Covid- 19. Pemprov Jatim sendiri memperkirakan jumlah anak yatim piatu akibat bencana kesehatan Covid-19 mencapai angka 5.082 orang. KBID-BE

Related posts

Komisi C Serahkan Data -Data ke Satgas Mafia Tanah, Utusan PT Golden City Tolak Tandatangani Resume Rapat

RedaksiKBID

KPP dan Veteran Perang Nyatakan Dukung Khofifah di Pilgub Jatim

RedaksiKBID

Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Kapolresta Sidoarjo Pimpin Apel Pengamanan

RedaksiKBID