KampungBerita.id
Kampung Raya Surabaya Teranyar

Komisi C Soroti Proyek  di Asemrowo, Papan Pengumuman dan Direksi Keet Sudah Berdiri tapi Tak Ada Aktivitas

Di dekat plengsengan Kali Asemrowo ini telah berdiri direksi keet dan papan pengumuman proyek, tapi tak ada aktivitas pengerjaan.@KBID-2022

KAMPUNGBERITA.ID-Menjelang tutup buku Tahun Anggaran 2022, Pemkot Surabaya gencar membangun saluran air untuk pengendalian banjir. Apalagi, saat ini memasuki musim penghujan.

Anehnya, di Jalan Asemrowo Kali, dekat plengsengan yang ambrol, sudah berdiri
direksi keet atau kantor di lapangan untuk proyek, berikut papan pengumuman proyek. Tapi di lokasi tidak terlihat aktivitas para pekerja, material maupun peralatan proyek.

Dari pantauan di lapangan, pada direksi keet tertempel pengumuman tentang paket pengerjaan pembangunan jalan flexible pavement kolektor (Jalan Arief Rahman Hakim dan Jalan Asemrowo), lokasi Surabaya Timur, Tahun Anggaran 2022, dan dikerjakan oleh CV Hari, waktu dan pelaksanaannya 120 hari kalender.

Mendapat informasi seperti ini, Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Baktiono langsung menyorot tajam proyek Pemkot tersebut.

Menurut dia, kalau sudah berani memasang direksi keet untuk pengerjaan proyek di Surabaya, khususnya jalan, saluran air, jembatan dan sebagainya, adalah merupakan tangung jawab kontraktor pemkot untuk memberitahukan kepada warga di situ  kalau akan ada pembangunan atau pengerjaan proyek.

“Di papan pengumuman itu seharusnya ada nilai kontrak, tahun pengerjaan dan batas selesainya,” ungkap dia.

Menurut Baktiono, Ini adalah tanggung jawab bersama agar warga masyarakat bisa menilai dan mengontrol kalau ada sesuatu hal yang kurang baik pada pelaksanaan proyek tersebut.

Adanya papan pengumuman itu, lanjut politisi senior PDI-P, agar kontraktor bisa serius mengerjakan proyek-proyek tersebut sesuai surat perintah kerja, spesifikasi yang telah dibuat bersama, dan perintah dari Pemkot Surabaya.

“Karena itu, kontraktor jangan sampai menunggu dan dapat penilaian negatif dari masyarakat seolah-olah tak ada aktivitas. Makanya, kontraktor harus serius mengerjakan proyek yang telah diberikan kepada PT atau CV tersebut. Kerjakan dengan benar, waktu secepatnya dan jangan sampai menunggu sampai deadline. Kalau perlu dikerjakan siang dan malam, “ungkap Baktiono.

Karena apa? Lantaran kalau dikerjakan siang mungkin pengerjaan lebih ringan. Sementara kalau malam pengerjaan lebih serius karena arus lalu lintas mulai berkurang.

Baktiono menandaskan, kalau proyek tersebut cepat selesai sebelum batas waktunya, maka monitoring dan evaluasinya serta penilaian kualitas proyek bisa lebih terukur. Disamping itu, anggaran proyek pun bisa segera dicairkan.
Lebih dari itu, kontraktor sendiri akan mendapat penilaian yang baik. Bisa dari masyarakat, DPRD sebagai pengawas dan bisa juga dari Pemkot Surabaya.

Untuk itu, Baktiono amat menyayangkan jika sudah berdiri direksi keet dan ada papan pengumuman, tapi tidak ada aktivitas. Seharusnya kontraktor harus beraktivitas di mana papan pengumuman itu diletakkan.

Papan pengumuman proyek yang ditempel di direksi keet.@KBID-2022

Kalau misalnya proyek tersebut belum dikerjakan, karena kontraktor masih mengerjakan proyek lain, menurut Baktiono, kontraktor harus mencari pekerja lagi. “Jangan mengambil proyek sebanyak-banyaknya untuk satu kontraktor saja. Ini bisa menghambat lajunya pengerjaan pembangunan di tempat lain, ” ujar Baktiono.

Kondisi seperti itu, lanjut dia, tentu akan mendapat penilaian kurang bagus di mata masyarakat. “Makanya, pemkot jangan fokus pada salah satu kontraktor saja. Ini agar bisa rata dan hasil pembangunan bisa maksimal,” tegas dia.

Lebih jauh, Baktiono menuturkan, untuk pengendalian banjir Pemkot Surabaya mengajukan tambahan anggaran sekitar Rp 50 miliar.

Permintaan tersebut disetujui Komisi C walaupun itu di tengah perubahan anggaran.”Padahal kita lihat sendiri jadwal deadlinenya sampai 10 Desember 2022. Sementara September sudah mulai hujan. Ini kan pasti mengganggu pengerjaan proyek.”Karena itu, Komisi C mendorong agar ada akselarasi atau percepatan pengerjaan itu, “tegas Baktiono.

Untuk itu,  dia mendesak semua OPD diterjunkan, terutama Dinas Perhubungan untuk mengatur lalu lintas jika ada pengerjaan proyek dekat permukiman. Ini agar warga jangan sampai celaka di lubang-lubang yang digali oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga.

Selain itu, pihak PDAM,  PN GAS, PLN dan PT Telkom juga harus standby di situ karena ada kemungkinan jaringan utilitas mereka ada yang kena dari proses pengerjaan saluran tersebut. Kalau mereka bersama sama di situ dan dikerjakan secara serentak tentu tidak akan menganggu aktivitas warga.
“Terganggu sih iya, tapi kan skalanya bisa diatasi,” pungkas dia. KBID-BE

Related posts

Buka 24 jam, Rest Area Yang di Kelola Pemkab Bojonegoro mulai Dimanfaatkan Pemudik

RedaksiKBID

PKS Dorong Terbentuknya Creative Economy Innovation Center

RedaksiKBID

Polresta, Pemkot, dan TNI Bentuk Posko Terpadu Siaga Bencana

RedaksiKBID