KAMPUNGBERITA.ID-Sebulan menjelang Hari Raya Idul Adha pada 9 Juli mendatang, berbagai persiapan dilakukan Pemprov Jatim.
Selain fokus pada penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, kesiapan Rumah Potong Hewan (RPH) sekaligus juru sembelih halal (Juleha) turut jadi perhatian Gubernur Khofifah Indar Parawansa berserta jajarannya.
Tercatat, Pemprov Jatim menyiapkan 1.276 orang juru sembelih halal guna menyambut Hari Raya Kurban mendatang.
Jumlah juleha tersebut tersebar di berbagai pondok pesantren (Ponpes), masjid, musala dan lembaga di seluruh Jatim. Mereka telah mendapatkan pelatihan, pengarahan dan juga sertifikasi.
“Hingga hari ini, yang tercatat dalam manajemen qurban, total di Jatim yang sudah memiliki pengetahuan juru sembelih halal adalah 1.276 orang,” ungkap Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (5/6).
Khofifah menyatakan, kesiapan sarana dan prasarana seperti RPH dan Juleha-nya, tidak kalah penting dibandingkan kesiapan hewan ternaknya.
Untuk itu, Khofifah meminta agar masyarakat jangan sampai resah dengan adanya PMK. Karena itu, higienitas dan kehalalan daging kurban menjadi keharusan sebagai bentuk langkah perlindungan kepada masyarakat.
“Bukan hanya hewan ternaknya yang harus disiapkan, tapi RPH-RPH dan Julehanya juga harus disiapkan dengan baik,”ungkap Khofifah.
Terkait jumlah Juleha di Jatim, Khofifah menuturkan bahwa masih dan akan terus bertambah seiring dengan berbagai pelatihan-pelatihan yang sedang disiapkan oleh lembaga Juleha Indonesia Jatim.
Khusus untuk tahun ini seiring dengan adanya wabah PMK, lanjut dia, maka para Juleha juga mendapatkan materi khusus tambahan. Yakni pemberian materi terkait zoonosis dan kewaspadaan PMK.
“Pada 18 Juni nanti, akan ada pelatihan untuk seluruh masjid di Surabaya. Dan 19 Juni besoknya, akan ada pelatihan di Masjid Al Akbar untuk 150 masjid se-Jatim,” jelas dia
“Intinya kita terus berikhtiar. Di sisi medis kita berikhtiar, di sisi operasionalnya kita juga berikhtiar,” imbuh dia
Sementara itu, dari data yang dihimpun oleh Lembaga Juleha Indonesia Jatim, 1.276 Juleha yang tercatat berasal di antaranya dari Pesantren Al Amanah Sidoarjo 50 orang santri, Pesantren Nurul Huda Sencaki Surabaya 50 orang santri, Pesantren El Kadi Mojokerto 50 orang santri, PCNU Kabupaten Gresik 160 orang dan Vokasi Juleha 2018-2022 sejumlah 100 orang dan lainnya.
Selain itu, juga terdapat 66 orang Juleha yang bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada 2022. Serta ada 800 orang Juleha lainnya yang merupakan hasil pelatihan juru sembelih halal manajemen qurban di masjid dan musala se- Jatim mulai 2018-2022.
“Penyiapan Juleha penting untuk memberikan kepastian halal atas hewan kurban pada masyarakat. Bahwa daging kurban yang dibagikan dan dikonsumsi telah memenuhi syariat halal dalam penyembelihan,”pungkas dia. KBID-BE