KAMPUNGBERITA.ID – Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan, upaya mengatasi persoalan terkait banjir bukan harus tergantung besarnya APBD melainkan menyangkut manajemen dan pemahaman karakter wilayah.
“Surabaya itu luas wilayahnya separuh dari Jakarta dan APBDnya hanya sepersembilan Jakarta yang mencapai 89 triliun, tapi realitasnya ya masih dilanda banjir,” ujar Risma sapaan akrab Walikota Tri Rismaharini pada Acara Save Water -Memperingati Hari Air Sedunia tahun 2019 di ruang Ajar Gelar FKIP Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA), Surabaya (10/4).
Menurut Risma, Surabaya memiliki karakter wilayah dikelilingi sungai kecuali wilayah Selatan. “Sehingga ketika saya mulai menjabat mulai berpikir, bagaimana Surabaya yang dulu menjadi langganan banjir , gersang, kurang bersih dan rentan ancaman Tsunami,” Tandasnya.
Sembari menambahkan berbagai upaya terkait persoalan air diantaranya memberdayakan tanaman Mangrove dan membuat penampungan air atau busem.
“Diwilayah Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) tanaman Mangrove sudah tumbuh dengan bagus sekaligus juga untuk daerah kunjungan wisata, manfaatnya tanaman mangrove yang penting menahan adanya bahaya Tsunami,” tambah Bu Risma.
Bagaimana untuk kawasan yang tidak bisa ditanami Mangrove? Risma mengatakan, harus ditanami cemara udang yang terkenal sebagai tanaman penyerap air. Di samping itu Pemkot Surabaya mengupayakan tempat penampungan air(Busem) di beberapa wilayah yang bermanfaat menampung air hujan. Di musim kemarau sangat membantu PDAM dalam memproduksi air bersih”Jelas Bu Risma.
Sedangkan Rektor Unipa Surabaya Drs. H. Djoko Adi Walujo ST, MM, DBA mengatakan, bahwa kali ini adalah komitmen yang pasti bagi Universitas Adibuana, sbg universitas yang ingin menyelamatkan lingkungan. Di hari air ini kita memang ingin save water untuk sustainable development, jadi ini bagian yang tidak terpisahkan.
“Tiap tahunnya kami akan mengadakan yang berkaitan dengan lingkungan. Hari ini juga hadir bu Risma sebagai narasumber, kita ambil motivasi dari bu risma yang luar biasa,” kata orang nomor satu di unipa tersebut.
Setelah disinggung kerjasama dengan pemkot Djoko mengatakan, kami akan dulukan bagaimana mendisain sebuah kampus yang hijau yang bisa betegur sapa degan lingkungan di Surabaya, dan saya akan menjadi bagian terkecilnya. KBID-DJI