KAMPUNGBERITA.ID – Wajah RPA tampak kalut. Berulang kali dia tertunduk lesu. Tak kuasa mengingat perbuatannya. Pagi kemarin (24/3), dia nekat membuang buah hatinya yang baru saja dilahirkan.
Pemuda 16 tahun itu menceritakan awal mula kejadian. Sekitar pukul 09.00, dia dihubungi pacarnya, WFS. Kala itu, WFS sudah melahirkan bayi laki-laki. Hasil hubungannya dengan RPA. “Saya diminta datang ke rumah WFS,” jelasnya.
Bayi dilahirkan normal. Proses kelahirannya tanpa bantuan tenaga kesehatan. WFS sengaja tidak menghubungi bidan atau dokter.
Pukul 10.00, RPA bergegas menuju rumah kekasihnya di Desa Seketi, Balongbendo. Sampai di lokasi, dia melihat bayinya sudah terbungkus rapat. Pakaian melekat di tubuh mungilnya. Setelah itu dibalut plastik. Bungkusan tersebut diletakkan dalam karung. “Saya diajak membuang bayi,” paparnya.
Sejatinya, RPA menolak ajakan pacarnya. Keduanya bertengkar hebat. RPA hendak membawa pulang bayi itu ke rumahnya. Namun, WFS menentangnya. Gadis 16 tahun itu bersikeras bayi harus dibuang. “Alasannya takut ketahuan kakeknya,” paparnya.
RPA akhirnya mengalah. Pukul 11.00, WFS membonceng RPA. Keduanya menuju jembatan Desa Watutulis, Prambon. Sampai di lokasi, RPA membuang bayinya. Keduanya bergegas kembali ke rumah.
Nah, saat kembali rumah, WFS mengeluh perutnya sakit. Setelah dicek ternyata dia mengalami pendarahan hebat. RPA lantas membawa pacarnya ke rumah sakit Mitra Sehat, Krian.
Di rumah sakit, petugas mengecek luka WFS. Perawat pun menemukan keanehan. Luka itu bekas melahirkan.
RPA lantas diminta menujukkan bayi yang baru saja dilahirkan. Namun dia mengelak. Petugas akhirnya curiga. Pihak desa dipanggil.
Saat dimintai keterangan pihak desa, barulah RPA mengaku. Dia baru saja membuang bayinya. Sejurus kemudian, pihak desa menghubungi polisi.
Oleh petugas, RPA diminta menujukkan lokasi pembuangan. Di tempat itu, polisi berhasil mendapatkan bayi yang dibuang. Kondisinya masih Hidup.
Kapolsek Prambon AKP Sumarsono menuturkan kasus itu masih didalami. Petugas memeriksa sejumlah saksi dan dua pasangan tersebut. “Masih diselediki,” pungkasnya. KBID-TUR