KAMPUNGBERITA.ID – Ambruknya atap bangunan SDN Gentong di Pasuruan mendapat perhatian serius Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Gubernur meminta semua pengelola sekolah mengecek kondisi bangunan secara berkala. Terlebi, Jawa Timur saat ini memasuki musim penghujan.
“Sampaikan kepada pengelola sekolah se-Jawa Timur, apakah PAUD, SMU, MA, saat musim hujan minta tolong langkah-langkah antisipasi cek sekolah yang dikelola. Titik-titik mana yang diberikan penguatan, harus diberikan penguatan menghindari hal serupa di titik-titik lain, preventif bersama,” ujar Khofifah, Selasa (5/11).
Terkait ambruknya atap kelas di SDN Gentong di Pasuruan, Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kepada kepala sekolah untuk mengidentifikasi para siswa agar memberikan trauma healing dan konseling terutama siswa kelas dua dan lima di SDN Gentong, Pasuruan.
Usai kejadian, Gubernur langsung melakukan takziah ke rumah duka dua korban tewas ambruknya SDN Gentong Kota Pasuruan. Kedatangan Khofifah tersebut disambut haru dan tangis oleh kedua orang tua Irza Almira (IA) 8 tahun dan Sevina Arsy Putri Wijaya (SA) 19 tahun.
Di rumah duka SA dan IA, Khofifah melakukan doa bersama, membacakan doa agar mereka yang menjadi korban bisa meninggal khusnul khotimah yang diberikan tenpat terbaik di sisi Allah SWT.
Khofifah juga menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya adinda IA dan juga gurunya. ”Semoga keduanya dipanggil Allah SWT dalam kondisi yang husnul khotimah,” ucap Khofifah.
Selama berdoa bersama, Khofifah terus menguatkan agar orang tua IA ikhlas menerima takdir Yang Maha Kuasa. Khofifah juga menyalurkan bantuan uang duka untuk keluarga IA.
Kedatangan Khofifah tersebut disambut haru dan tangis oleh kedua orang tua IA. Zubair, sang ayah, bahkan tak kuasa menahan tangis saat menceritakan terakhir kali bertemu dengan sang anak. Ia mengaku sama sekali tak mendapatkan firasat.
“Ini adalah prakarya tugasnya sekolah. Hari ini ia lupa membawanya ke sekolah. Ternyata menjadi karyanya yang terakhir,” ucap Zubair pada Khofifah sembari menunjukkan prakarya dari kertas berwarna yang dibentuk menjadi handycraft.
Selama berdoa bersama, Khofifah terus menguatkan agar orang tua IA ikhlas menerima takdir Yang Maha Kuasa. Khofifah juga menyalurkan bantuan uang duka untuk keluarga IA.
Gubernur meminta pemerintah kota Pasuruan untuk melakukan identifikasi pola-pola trauma healing dan konseling pada anak-anak yang pagi ini mengalami dan melihat langsung saat gedung sekolahnya ambruk.
“Kami memberikan kewenangan Pemkot untuk melakukan identifikasi. Adakah anak-anak yang masih ada trauma. Tenaga psikolog di sini relatif tahu ilmunya. Kalau Kota Pasuruan butuh tenaga tambahan saya kira Jawa Timur punya cukup perguruan tinggi untuk membantu,” kata Khofifah.
Menurut Khofifah, trauma healing dan trauma konseling ini perlu agar kelak anak-anak tak lagi merasa takut atau trauma belajar di dalam kelas.
Dia juga memastikan, semua korban yang dirawar di RS tidak boleh dikenakan biaya. ”Semua biaya ditanggung pemerintah,” katanya. KBID-PSR