KampungBerita.id
Headline Kampung Raya Politik & Pilkada Surabaya Teranyar

22 Wajah Baru Melenggang ke Gedung DPRD Surabaya

Caleg Partai Demokrat, Muhammad Saifuddin (kanan) yang terpilih dari dapil 2 saat podcast di channel YouTube Judes Indonesia sebelum pendaftaran di KPU.@KBID-2024.

KAMPUNGBERITA.ID-Meski belum ada pengumuman resmi dari KPU, namun siapa saja yang bakal mewakili rakyat di DPRD Kota Surabaya telah diketahui.

Partai-partai politik sudah mengantongi nama-nama caleg terpilih. Dari 50 caleg terpilih periode 2024-2029, setidaknya ada 22 wajah baru bakal melenggang ke Gedung DPRD Kota Surabaya.

Ke-22 wajah baru yang bakal duduk di kursi legislatif adalah sebagai berikut: Dapil 1 ada Ais Shafiyah Asfar (PKB), Michael Leksodimulyo (PSI), Aldy Blaviandy (Golkar), Enny Minarsih (PKS), dan Azhar Kahfi (Gerindra).

Di dapil 2 muncul nama Mohammad Faridz Afif (PKB), Achmad Nurdjayanto (Golkar), Faris Abidin (PKS), Abdul Malik (PDI-P), Muhammad Saifuddin (Demokrat), dan Yuga Pratisabsa Widyawasta (PSI).

Untuk dapil 3, para petahana masih cukup mendominasi. Dari 10 caleg terpilih, hanya ada tiga wajah baru, yakni M Eri Irawan (PDI-P), Bagas Iman Waluyo (Gerindra), dan Muhaimin (PPP). Incumbent yang masih bertahan adalah Adi Sutarwijono dan Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am (PDI-P), Arif Fathoni (Golkar), William Wirakusuma (PSI), Aning Rahmawati (PKS), Laila Mufidah (PKB), dan Herlina Harsono Njoto (Demokrat).

Di dapil 4 ada putra Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Arjuna Rizki Dwi Krisnayana (PDI-P), Rio Pattiselanno (PSI), Tubagus Lukman Amin (PKB), dan Rabbany Al Yunifar (Gerindra).

Sementara di dapil 5 ada  nama Yona Bagus Widyatmoko (Gerindra), Johari Mustawan (PKS), Alif Iman Waluyo (Gerindra), dan Agus Mashuri (PPP).

Salah seorang pendatang baru dari Partai Golkar, Achmad Nurdjayanto mengaku bersyukur dan tak menyangka bisa memperoleh 11.960 suara di dapil 2 yang dikenal sebagai dapil neraka. “Saya tak menyangka suara pribadi saya bisa tembus di atas 10 ribu. Suara partai (Golkar) juga tinggi hampir 35 ribu. Ini bukan hasil kerja pribadi, tapi gotong royong. Terima kasih para relawan dan teman-teman caleg lainnya, ” ujar dia.

Sementara terkait banyaknya caleg incumbent yang gagal terpilih, bahkan hampir separo, pengamat politik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam berpandangan bahwa kegagalan caleg incumbent karena mereka diduga tidak mampu memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat pemilih.

“Artinya, oleh pemilih mereka dianggap tidak memperjuangkan kepentingan konstituen,” kata Mubarok.

Karena itu, menurut Mubarok kegiatan caleg incumbent saat menjabat pada periode sebelumnya patut dipertanyakan.

“Seandainya pun melakukan kegiatan, mereka dianggap tidak optimal membela kepentingan warga,” pungkas dia. KBID-BE

Related posts

Pemkab Bojonegoro Subsidi Bunga Program Kartu Pedagang Produktif

RedaksiKBID

Manfaatkan Jaringan Medsos, Perisai Ajak Warga jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

RedaksiKBID

Peringati HPN, Wartawan Sidoarjo Bareng-bareng Suntik Vaksin Booster

RedaksiKBID