
KAMPUNGBERITA.ID – Bakal Calon Gubernur Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti menyatakan mundur dari bursa penjaringan Partai Demokrat. Hal ini lantaran dia merasa kecewa dengan sikap Partai Demokrat yang membuka kembali pendaftaran Pilgub gelombang kedua.
“Dengan kesadaran penuh, berlandaskan akal sehat dan tanggung jawab serta komitmen saya untuk masyarakat Jawa Timur, saya mundur dari pendaftaran pencalonan Gubernur Jawa Timur dari Partai Demokrat. Ini soal komitmen dan kredibilitas dari sebuah proses politik yang seharusnya transparan, akuntabel, dan amanah,” tegas La Nyalla, Senin (2/10).
La Nyalla menilai, Partai Demokrat (PD) tidak memberi edukasi politik yang baik ke publik, seiring sikap partai tersebut yang mengubah-ubah jadwal pendaftaran cagub dan cawagub Jatim.
“Ternyata harapan besar kita bersama untuk mewujudkan proses politik yang jujur, transparan, dan kredibel tidak sejalan dengan keputusan Partai Demokrat yang saya nilai masih jauh dari nilai-nilai komitmen berpolitik secara sehat,” kata La Nyalla dalam pernyataan resminya.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim ini menilai sikap Demokrat itu adalah inkonsistensi atas komitmen waktu pendaftaran yang sudah disepakati bersama para calon. Padahal, komitmen itu disampaikan partai di forum resmi maupun pernyataan tertulis resmi yang juga telah diketahui secara luas oleh publik melalui media massa.
Seperti diketahui, Partai Demokrat kembali membuka pendaftaran calon gubernur yang sebenarnya sudah ditutup beberapa waktu lalu. Ada indikasi kuat, keputusan itu dilakukan untuk mengakomodasi salah seorang calon saja.
“Yang juga patut disesalkan, perubahan jadwal ini tanpa pemberitahuan kepada calon yang sebelumnya sudah mendaftar secara sungguh-sungguh. Itu menyalahi fatsun politik yang seharusnya dipahami elite partai. Publik diberi suguhan manuver politik yang tidak elok,” kata La Nyalla.
La Nyalla mengatakan, bagi dirinya proses politik ini bukan soal menang-kalah atau kuat-lemah dalam konteks kekuasaan. Tapi seyogyanya proses yang ditunjukkan para elite partai bisa menunjukkan cara berdemokrasi yang beradab. Publik saat ini membutuhkan keteladanan dari elite dan institusi politik. Sebagai bukti komitmen mewujudkan niat tersebut, La Nyalla telah mengunjungi 38 kabupaten/kota dan bertemu puluhan ribu tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, akademisi, aktivis sosial, dan berbagai elemen masyarakat untuk menyerap aspirasi mereka.
“Tentu saya menyadari sepenuhnya bahwa saya harus menjalani sebuah proses politik, tapi bukan hanya proses politik yang sarat manuver tak elok. Saya ingin menjadi bagian dari proses edukasi bahwa politik tak selamanya buruk sebagaimana dipersepsikan mayoritas rakyat selama ini. Maka kemudian saya mendaftar di Partai Demokrat yang saya anggap punya komitmen untuk membangun politik dan berdemokrasi secara jujur, elegan, dan sportif. Tapi ternyata kini kita harapan proses politik yang baik itu berbalik 180 derajat,”ujar dia.
Meski demikian, La Nyalla berterima kasih kepada Partai Demokrat yang sebelumnya menerima pendaftaran dirinya. “Saya tetap berterima kasih,” tandasnya.KBID-NAK