KampungBerita.id
Kampung Raya Politik & Pilkada Teranyar

Alvara Research: Gus Ipul-Azwar Anas Raih Tingkat Persetujuan Tertinggi

Hasanuddin Ali memberikan keterangan persnya kepada wartawan.

KAMPUNGBERITA.ID – Lembaga riset sosial-politik dan pemasaran Alvara Research Center berpendapat, dari aspek popularitas, Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berada di posisi teratas dengan tingkat pengenalan 90,2 persen. Kemudian disusul Mensos Khofifah Indar Parawansa sebesar 86,6 persen, Walikota Surabaya Tri Rismaharini 73,9 persen serta Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas 22,3 persen.

“Nama-nama yang beredar ini memang sudah dikenal sebagai sosok yang bukan hanya berkaliber Jawa Timur, tapi juga nasional. Mulai dari menteri, mantan menteri, hingga kepala daerah yang dinilai berprestasi,” jelas Direktur Alvara Research Center Hasanuddin Ali kepada wartawan di Hotel Bisanta Bidakara Jalan Tegalsari Surabaya, Minggu (24/9) siang.

Dari hasil survey itu, lanjutnya, memang dari nama-nama yang beredar ini terfokus kepada tiga nama yang mempunyai potensi untuk menjadi pemenang di Pilgub 2018 yakni, Gus Ipul, Khofifah dan Risma. “Tiga nama ini pula yang barangkali memiliki peluang untuk maju di Pilgub Jatim 2018,” tuturnya.

Untuk Cawagub ada tiga nama juga yakni Azwar Anas, Kanang (Budi Sulistyono) dan Hasan Aminuddin juga mempunyai peluang menjadi cawagub 2018. Tiga nama tersebut juga mempunyai potensi menjadi cawagub 2018.
“Tinggal sekarang menemukan komposisi yang pas atau tepat di antara tiga nama cagub dan cawagub ini yang nanti akan maju di pilgub Jatim 2018,” ungkapnya.

Hasanuddin mengatakan, untuk melihat pasangan yang cocok dari tingkat persetujuan pasangan cagub dan cawagub yang paling tinggi nilainya adalah Gus Ipul dan Abdullah Azwar Anas. “Pak Anas ini diterima di semua cagub baik dari Gus Ipul, khofifah maupun Tri Rismaharini. Kedua adalah Pak Kanang juga berpotensi diterima oleh semua kandidat,” jelasnya.

Karena pilgub waktunya masih sangat panjang yakni sampai Juni 2018, pergerakan suara masih sangat cair maka siapapun yang menang masih terbuka. Jadi, melihat semua kandidat masih mempunyai potensi untuk mendulang suara juga. “Karena kalau kita lihat dari sisi yang belum memutuskan pilihan juga masih banyak,” ucapnya.

Meski incumbent, hingga saat ini dari semua survey menunjukkan elektabilitas Gus Ipul masih di bawah angka 40 persen. Menurut Hasanuddin, setiap incumbent tidak hanya di Jatim, di Jabar misalnya Deddy Mizwar, hasil survey juga belum sampai 30 persen bahkan dibawah Ridwan Kamil. “Di sini kita bisa melihat, siapapun yang bertarung di pigub sekarang akan jauh lebih ketat dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya,” tuturnya.

Gus Ipul memang secara elektabilitas dari semua survey yang ada memang di kisaran 30-35 persen. Barangkali publik masih menunggu kira-kira wakilnya siapa. Jadi, di pilgub Jatim 2018 ini menurutnya, posisi wakil juga menentukan dan bukan hanya menjadi pemanis saja tapi sebagai sebagai vote getter, baik untuk Gus Ipul, Khofifah maupun Risma.

“Mungkin dulu orang hanya melihat dari sisi cagubnya saja, posisi cawagub tidak terlalu diperhatikan. Tapi, sekarang melihat survey yang ada di Jatim dan Jabar juga sama. Posisi cawagub itu juga mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap pendulangan suara,” tandasnya. KBID-NAK

Related posts

Awali Tahun Baru 2023 Bupati Bersama OPD Bojonegoro Bersih bersih Pasar Lama

RedaksiKBID

Ketua DPRD Nilai Langkah Risma Buka Peta Penyebaran Covid-19 sudah Tepat

RedaksiKBID

Pelaksanaan PPKM Hari Kedua, Warga Sidoarjo Mulai Patuh

RedaksiKBID