KAMPUNGBERITA.ID-Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony mendesak pemerintah tidak berpangku tangan terkait kenaikan harga telur. Kenapa demikian?
“Kita habis diguncang kenaikan minyak goreng, sekarang telur. Situasi masyarakat sudah mulai resah. Ini menunjukkan ketahanan ekonomi masyarakat rapuh, padahal masih bisa di dikaver lauk-pauk yang lain,” ujar Thony, Kamis (25/8/2022).
Thony berharap pemerintah segera mencari tahu apa penyebab melambungnya harga telur. Jika temuan di lapangan karena permainan tengkulak atau pemain pasar, maka perlu dilakukan operasi pasar.
“Kenaikan telur di masyarakat dianggap sebagai satu hal penting dan utama. Maka harganya harus terjangkau, ” ungkap Thony.
Ketika harga bahan pokok fluktuatif, politisi Partai Gerindra ini mengaku was-was. Sebab anggaran operasi pasar pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) diturunkan. Untuk itu, dia mendesak agar Komisi di DPRD Kota Surabaya mengkaji secara cermat.
“Apa sebenarnya yang melatarbelakangi penurunan anggaran dari Rp 812 juta menjadi Rp 732 juta, terkoreksi 79 juta. Ini angka yang lumayan untuk memantau terhadap stabilisasi harga pokok pangan masyarakat di pasar, “jelas dia.
Terlebih, kata Thony, sekarang memasuki Agustus akhir. Kemudian akan memasuki Desember 2022 – Januari 2023.
Biasanya, menurut Thony dimanfaatkan oleh tengkulak memainkan harga. Kemudian supply and demand (penawaran dan permintaan) yang memang jadi variabel menentukan untuk kenaikan.
“Ya, kami minta benar-benar didalami dan dikoreksi oleh Komisi DPRD, terkait KUA-PPAS ini, seperti apa motivasi dan tujuan daripada Pemkot Surabaya,” pungkas Thony. KBID-BE