KAMPUNGBERITA.ID-Sebanyak 450 jemaah haji kloter 1 (Tuban dan Bojonegoro) Debarkasi Surabaya, tiba di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda dengan pesawat Saudi Arabia Airlines, Minggu (17/7/2022) sekitar pukul 05.51 WIB.
Begitu turun dari pesawat,
jemaah melakukan sujud syukur karena bisa kembali menginjakkan kaki di Indonesia dengan sehat dan selamat.
Terlihat senyum bahagia dari wajah para jemaah haji. Berkali-kali terdengar jemaah mengekspresikan rasa syukurnya dengan mengucap Alhamdulillah.
“Alhamdulillah setelah penantian 11 tahun saya bisa melaksanakan ibadah haji, dan kembali ke Indonesia dengan sehat,” ujar Sukamto, jemaah asal Tuban.
Selain Sukamto, ada juga Ainur yang berasal dari Tuban. Laki-laki berusia 20 tahun itu berangkat ibadah haji menggantikan ayahnya.
“Saya berangkat sama ibu, Alhamdulillah senang bisa menunaikan ibadah haji. Di sana hampir tidak ada kendala, hanya saja perlu penyesuaian untuk cuaca yang panas sekitar 45 derajat celcius,” ujar Ainur.
Sebenarnya kedatangan kloter 1 jemaah Haji Debarkasi Surabaya ini akan disambut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.Tapi, penyambutan Gubernur dibatalkan.
Terpisah, Sekretaris PPIH Jatim, Abdul Haris menyampaikan, akan ada pemeriksaan kesehatan kepada jemaah untuk menyambut kedatangannya di Asrama Haji Sukolilo Surabaya (AHSS).
Dia mengatakan, pemeriksaan kesehatan merupakan upaya untuk mencegah penularan Covid-19. “Sesuai arahan dari Gubernur, PPIH bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan petugas yang tergabung di Satgas Covid 19 akan berupaya dalam pencegahan Covid-19. Jemaah akan melewati mesin skrining suhu tubuh saat tiba di Asrama Haji. Tim dari BPBD Jatim juga turun melakukan disinfeksi,”ungkap dia.
Tim BPBD akan melakukan disinfeksi kepada jemaah, barang bawaan jemaah, serta bus yang membawa jemaah. Bus akan didisfeksi sebelum dan sesudah dipakai menjemput.
Lebih jauh, Abdul Haris menuturkan jemaah perlu tes PCR atau swab antigen.
“Bagi yang suhu badannya di atas 37,5 derajat celcius atau memiliki gejala batuk, pilek, pusing akan dilakukan PCR. Sedangkan bagi jemaah lainnya akan dilakukan swab antigen,” terang Haris.
Kemudian, jemaah yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala berat, akan dibawa ke rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya.
Sedangkan jemaah yang terkonfirmasi positif namun tanpa gejala atau gejala ringan, akan diserahkan ke petugas daerah masing-masing untuk dilakukan penanganan lebih lanjut di rumah sakit daerah asal.
Selain itu, Abdul Haris juga menegaskan penjemputan jemaah hanya bisa dilakukan panitia haji daerah. Kecuali untuk jemaah dengan kondisi tertentu, misalnya sakit atau jemaah mandiri. Namun, harus mendapat izin dari ketua/sekretaris PPIH. KBID-SS/BE