KampungBerita.id
Kampung Raya Peristiwa Surabaya Tapal Kuda Teranyar

Konflik Horizontal di Perbatasan Jember-Banyuwangi, Gus Fawait: Muaranya dari Persoalan Kemiskinan

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim, Muhammad Fawait.@ KBID-2022.

KAMPUNGBERITA.ID-Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim, Muhammad Fawait menaruh perhatian besar pada konflik horizontal yang terjadi antara warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, dengan warga Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.

Diketahui, ternyata konflik warga dua desa tersebut sudah berlangsung lama. Kedua warga desa sama-sama menggantungkan hidupnya dari lahan yang ditanami kopi. Persaingan di antara kedua desa tersebut kian meruncing sehingga menyebabkan kericuhan.

Politikus muda yang akrab disapa Gus Fawait itu sudah memprediksi potensi konflik antar masyarakat tersebut. Menurut dia, itu adalah bom waktu yang tinggal menunggu meledak. “Masalah ini muaranya dari persoalan kemiskinan yang mayoritas terjadi di pinggir perkebunan dan hutan yang dikelola BUMN. Ini masalah perut yang tak bisa ditunda,” tutur Gus Fawait, Selasa (9/8/2022).

Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini mengingatkan, permasalahan yang terjadi di perbatasan Jember-Banyuwangi atau daerah lainnya ini tak hanya menjadi tanggung jawab pemda setempat, atau Pemprov Jatim. Sebab objek yang menjadi sengketa adalah lahan yang di bawah penguasaan BUMN, baik Perhutani maupun PTPN.

Gus Fawait mengungkapkan Pemprov Jatim mempunyai keterbatasan kewenangan pada lahan yang di bawah penguasaan Perhutani dan PTPN. Pasalnya, itu ranah Pemerintah Pusat, dalam hal ini BUMN.

“Saya apresiasi Bu Gubernur yang langsung datang ke lokasi, meski pun pemprov tidak bisa dipersalahkan dalam hal ini. Karena lahan itu di bawah kendali pusat atau Kementerian BUMN. Sehingga harus ada sinergitas dan koordinasi terpadu antara pusat dan daerah untuk mengatasi masalah ini,” ujar Bendahara GP Ansor Jatim tersebut.

Penerima penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2020 dari Forkom Jurnalis Nahdliyin ini mengingatkan pesan Presiden Jokowi, bahwa BUMN harus bisa mensejahterakan masyarakat dengan menjadi pengungkit ekonomi. Sehingga orientasi BUMN tak hanya sekedar profit oriented atau semata-mata mencari keuntungan.

Karena itu, Gus Fawait mengingatkan BUMN punya misi mulia serta misi sosial untuk mengangkat perekonomian masyarakat di sekitar lahan yang dikuasai PTPN atau Perhutani. Karena itu, BUMN tidak boleh tutup mata dengan kemiskinan yang terjadi di sekitar mereka. Harus ada program pengentasan kemiskinan yang mereka lakukan dengan melibatkan masyarakat sekitar.

“BUMN beda dengan perusahaan swasta yang murni profit oriented. BUMN punya misi sebagai pengungkit ekonomi masyarakat, memberi efek positif bagi masyarakat. Dengan begitu masyarakat merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya,” tegas Gus Fawait. KBID-BE

.

Related posts

Tinjau Langsung Pembukaan kembali Pasar Kapasan, JT Minta kedepan Pemkot Lebih Cermat Ambil Keputusan

RedaksiKBID

Pemkab Bojonegoro Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

RedaksiKBID

Tinjau Sungai Tambak Wedi, Armuji Ajak Warga Tidak Lagi Buang Limbah Sembarangan

RedaksiKBID