KampungBerita.id
Kampung Raya Peristiwa Surabaya Teranyar

Masuk Kategori Risiko Tinggi, 291 JCH Asal Lamongan Dinyatakan Laik Terbang

Jemaah calon haji dari kloter 4 asal Lamongan menjalani tes kesehatan akhir sebelum berangkat ke Tanah Suci.@KBID-2022

KAMPUNGBERITA.ID-Jemaah Calon Haji (JCH) kloter 4 asal Lamongan yang mayoritas masuk kategori risiko tinggi (risti) menjalani tes kesehatan akhir sebelum berangkat ke Tanah Suci, Senin (6/6/2022) sore ini.

Test kesehatan dari 446 JCH semuanya dinyatakan laik terbang.

Tenaga Kesehatan Haji Indonesia dari Kloter 4, Muhammad Abdul Mutholib mengatakan, JCH asal Lamongan direncanakan berangkat pukul 16.55.

Menurut dia, meski dikatakan laik terbang, ada yang perlu diperhatikan, yakni adanya jemaah risiko tinggi. Abdul mengatakan, ada 291 JCH yang dinyatakan risti. Dari jumlah tersebut kurang lebih 30 orang perlu mendapatkan perhatian khusus.

“Ada 291 kategori risti. Ini sudah kita pilah-pilah, sangat risti kurang lebih 30. Dalam tanda kutip kita laporkan sangat risti,” ungkap dia, seperti dilansir KBRN, Senin (6/6/2022).

Abdul Mutholib menjelaskan, pihaknya sudah melaporkan kondisi kesehatan jemaah ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya. Setelah dari hasil pelaporan dan diagnosa kesehatan JCH, KKP Surabaya menerbitkan surat kelaikan terbang.

“Terkait kelaikan terbang, JCH diperiksa kesehatannya, kalau dinyatakan laik terbang, KKP menerbitkan surat. Sebelum pemeriksan kesehatan tahap satu, dua dan lanjutan juga telah dilakukan. Jadi, ini pemeriksaan akhir,”ungkap dia.

Lebih jauh, dia menuturkan, jika kondisi jemaah risti bermacam-macam, baik itu karena usia, hipertensi, hingga diabetes.
“Kalau lansia itu ada 54 JCH yang kategori risti, hipertensi 40 JCH, dan diabetes 30 JCH,”papar dia.

Di kloter 4, tandas Abdul Mutholib, juga ada tiga JCH yang hingga kini belum menerima visa haji. Namun demikian, Kemenag Jatim menjanjikan hari ini untuk urusan visa sudah keluar dan JCH keseluruhan dapat berangkat haji.

Kloter 4 keluar dari Asrama Haji Sukolilo Surabaya (AHSS) pada pukul 11.35dan terbang pada pukul 16.55.

Sementara itu, JCH kloter 1, asal Kabupaten Tuban yang berangkat, Sabtu (4/6/2022), ada JCH yang tertunda keberangkatannya. Ia menjalani isolasi karena terkonfirmasi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Husnul Maram. Menurut dia, dari hasil uji PCR lanjutan yang dilakukan, JCH tersebut telah dinyatakan negatif dan berangkat hari ini bersama kloter 4 asal Lamongan.

“Tertunda yang sakit ada dua orang dari kloter 1 dan 2. Untuk kloter 1 terkonfirmasi Covid-19 di Tuban. Tapi sekarang yang bersangkutan sudah berada Kloter 4 dinyatakan negatif, berangkat hari ini,” ungkap Husnul Maram.

Terkait JCH dari kloter 2, terang Husnul bukan disebabkan Covid-19. Dari tes PCR dinyatakan negatif, namun yang bersangkutan memang harus menjalani rawat inap di rumah sakit karena kurang darah. “Nanti kalau dinyatakan sembuh dan sehat bisa diberangkatkan mengikuti kloter selanjutnya,” papar dia. KBID-BE

Related posts

Hantam Median Jalan, Mahasiswa Tewas di Sidoarjo

RedaksiKBID

36 Kapal Perang dan 12 Pesawat Ramaikan HUT TNI di Banten

RedaksiKBID

DPRD Surabaya Dukung Pemkot Revisi Skema Pembayaran Jaspel Bunda PAUD

RedaksiKBID