KampungBerita.id
Headline

Melawan Calon Tunggal, Aliansi Relawan Surabaya Maju Ajak Masyarakat Menangkan Kotak Kosong

Massa dari Aliansi Relawan Surabaya Maju 2024 berunjuk rasa di KPU Kota Surabaya menolak calon tunggal dan mendukung memenangkan kotak kosong.@KBID-2024.

KAMPUNGBERITA.ID-Belasan massa yang tergabung dalam Aliansi Relawan Surabaya Maju (ARSM) 2024 melakukan aksi damai di depan Kantor KPU Kota Surabaya, Minggu (1/9/2024) siang.

Setelah melakukan orasi, lima perwakilan pengunjuk rasa ditemui Ketua KPU Kota Surabaya, Soeprayitno. Pada pertemuan yang berlangsung gayeng itu, ARSM menuntut KPU menjalankan tugasnya menyelenggarakan pilkada secara jujur dan adil. Tuntutan ini dilakukan karena kotak kosong tidak memiliki saksi di tempat pemungutan suara (TPS), sehingga rawan terjadinya kecurangan.

“Kemarin di Pileg dan Pilpres 2024 yang ada saksinya saja masih banyak terjadi sengketa dan manipulasi suara, apalagi nanti akan melawan kotak kosong,” ujar Ketua Gerakan Solidaritas Nusantara, Rudy Gaol usai unjuk rasa.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap KPU Surabaya bisa menyelenggarakan pilkada secara akuntabel dan transparan. Tidak hanya itu, ARSM juga akan berpartisipasi untuk menjadi pemantau di masing-masing TPS.

“Kami akan mendaftarkan diri ke KPU, sehingga apa yang kami lakukan dengan memberi surat tugas kepada anggota kami di lapangan, itu resmi terdaftar di KPU. Dengan begitu, apabila dalam pemungutan suara nanti kami menemukan kecurangan-kecurangan bisa melakukan gugatan terhadap proses pemilu yang tidak sesuai dengan aturan atau ketentuan yang ada,” beber dia.

Lebih jauh, Rudy menyoroti fenomena borong rekomendasi partai politik oleh calon petahana Eri Cahyadi-Armuji (Er-Ji) di Pilkada Surabaya 2024, sehingga muncul calon tunggal. Hal ini mengakibatkan masyarakat tidak memiliki alternatif pilihan dalam memilih pemimpin kepala daerah lima tahun ke depan.

“Kami melihat bukan karena hebatnya kepemimpinan petahana dalam satu periode kepemimpinannya, namun karena lemahnya ketahanan ideologi partai-partai serta gagalnya partai dalam melakukan kaderisasi,”tandas dia.

Rudy menjelaskan, awalnya ARSM berharap sejak empat bulan lalu melakukan gerakan dan sosialisasi, serta konsolidasi agar partai-partai pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, bisa memunculkan jago dalam pilkada ini. Tapi sampai hari terakhir pendaftaran, bahkan hingga perpanjangan selama tiga hari, partai- partai tersebut tidak memberikan rekomendasi untuk melawan petahana, sehingga potensi untuk kotak kosong sangat terbuka.

“Ini sangat mengecewakan karena partai-partai itu justru mengusung petahana yang jelas-jelas bukan bagian dari koalisi. Ini juga tentu merugikan bakal pasangan calon Gubernur Jatim yang diusung oleh partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), “ungkap Rudy.

Dia mengakui, satu periode kepemimpinan Er-Ji tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Bahkan, jauh dari kepemimpinan sebelumnya. Tentu ini tak bisa diharapkan untuk menghadirkan perubahan yang signifikan bagi warga Surabaya.

Ketua KPU Kota Surabaya, Soeprayitno menemu perwakilan dari ARSM.@KBID-2024.

Pada kesempatan itu, Aliansi Relawan Surabaya Maju mendeklarasikan diri mendukung kotak kosong sebagai bentuk perlawanan rakyat terhadap ketidakbecusan partai menghadirkan calon pemimpin yang hebat, serta memperjuangkan agar kotak kosong bisa menang dalam Pilkada Surabaya 2024.

“Kami memilih agar kotak kosong bisa menang. Kami percaya Prabowo, presiden terpilih melalui Mendagri bisa menunjuk Pj Wali Kota yang berkompeten serta siap mengejawantahkan program Asta Cita Prabowo-Gibran bisa maksimal dirasakan oleh warga dan masyrakat Kota Surabaya, ” imbuh dia.

Rudy yang juga Direktur Strategi dan Analisis Aliansi Relawan Surabaya Maju 2024 menyatakan, mulai hari ini ARSM akan terus bersosialisasi untuk memenangkan kotak kosong.
Bahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengunjungi salah satu pondok pesantren (ponpes) di Surabaya untuk mengajak menyerukan memenangkan kotak kosong.

“Alhamdulillah tadi sudah ada jawaban dari ponpes tersebut. Nanti teman-teman wartawan akan kami kabari,” kata dia.

Tidak hanya dengan ponpes, diakui Rudy, ARSM juga akan berkonsultasi dan berkoordinasi dengan warga dan tokoh-tokoh masyarakat melalui pertemuan- pertemuan. Bahkan, sudah ada 12 titik yang sudah masuk dalam agenda, seperti di wilayah Tanjungsari, Simokerto dan lain-lain. “Semua sudah terjadwal, tinggal melanjutkan menjadi sebuah pertemuan untuk menyampaikan dan menyerap aspirasi dari warga,” imbuh dia.

Ditanya munculnya calon tunggal apakah bentuk kegagalan partai dalam hal kaderisasi kepemimpinan? Rudy menegaskan, memang seperti itu. Bahkan, dalam unjuk rasa ada salah satu poster yang dibawa relawan bertuliskan “Partai Mandul”.

“Surabaya jadi korban. Sebenarnya salah satu tugas dan fungsi partai politik itu adalah melakukan proses kaderisasi kepemimpinan. Dengan munculnya calon tunggal membuktikan bahwa partai- partai itu gagal dalam proses kaderisasi di internalnya. Anggaran besar yang dikeluarkan negara untuk partai politik ternyata tidak menghasilkan sesuai yang diharapkan oleh masyarakat, yakni melahirkan tokoh-tokoh terbaiknya untuk mengabdi dan memajukan Kota Surabaya “tegas dia. KBID-BE

Related posts

Terapkan e-Money untuk Jalan Tol, BI Tak Seharusnya Bebani Biaya Isi Ulang

RedaksiKBID

Soal Penertiban Pasar Tumpah Jadi Bahan Dewan Kritisi Kinerja Satpol PP

RedaksiKBID

Razia Masker di Sidoarjo, 102 Pelanggar Dihukum Mendoakan Korban Covid-19 di Kuburan

RedaksiKBID