KampungBerita.id
Kampung Raya Surabaya Teranyar

Reses di Bulak, Aning Rahmawati Beberkan Kelanjutan Nasib Proyek JLLT

 

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PKS saat reses di Bulak.@KBID-2024.

KAMPUNGBERITA.ID-Kelanjutan proyek Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) yang membentang sepanjang 17 km dengan lebar 60 meter yang akan melewati kawasan Kenjeran-Bulak, Mulyorejo, Sukolilo, Rungkut, Gunung Anyar, menjadi fokus pertanyaan warga kepada  Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Aning Rahmawati ketika melakukan Penjaringan Aspirasi Masyarakat (Jasmas)”Reses Kesatu Masa Sidang Kesatu TA 2024 di Bulak, Kelurahan/Kecamatan Bulak, Senin (28/10/2024) malam.

Selain mempertanyakan soal besarnya anggaran proyek JLLT dan pelaksanaannya, warga juga bertanya soal trase atau rencana tapak jalur, apakah masih tetap sama dengan yang direncanakan Pemkot Surabaya.

” Warga Bulak menitipkan aspirasi agar JLLT bisa tuntas dan sesuai dengan perencanaan,”ujar dia, Selasa (29/10/2024).

Selain itu, kata Aning Rahmawati, warga juga menyampaikan aspirasi terkait dengan risiko banjir akibat karena U-Ditch, karena saluran masih alami dan kondisinya banyak endapan. Sehingga dampaknya air tidak bisa mengalir.

“Jika dirata-rata dalam salah satu RW yang diserap aspirasinya, hampir 60 persen masih belum ada saluran dan paving yang masuk,” tutur dia.

Lebih jauh, politisi PKS ini menyebut, di kelurahan dan kecamatan lain dirinya mendapatkan aspirasi yang berada di kawasan lindung satu zona hijau yang seharusnya wilayah tersebut tidak boleh ada permukiman.

“Namun karena banyak kasus di masa lampau, akhirnya menjadi kawasan permukiman. Namun akhirnya banyak permasalahan kependudukan yang terhambat terutama masalah KTP, juga terkait zonasi sekolah yang belum ada solusinya,” jelas dia.

Dia menegaskan, seluruh aspirasi warga yang disampaikan melalui reses harus ada solusi terbaiknya. Ini karena warga sudah menitipkan ke pundak DPRD.

“Hanya mungkin secara waktu dan skala prioritas harus dihitung betul agar penggunaan APBD betul-betul menjadi rahmat bagi warga Surabaya,” beber dia.

Terkait JLLT, Aning mengaku, memang di tahun 2024 dan 2025 belum bisa dianggarkan karena masih harus memprioritaskan penanganan banjir, kemiskinan , stunting, kesehatan, dan pendidikan yang sebagian besarnya kewajiban dari pusat. “Namun trase tetap tidak berubah, ” tandas dia.

Sementara untuk permasalahan kawasan lindung yang menjadi permukiman, diakui Aning akan terselesaikan dengan Rencana Tata Tuang Wilayah (RTRW) review yang saat ini memunculkan Surabaya Eastern Range Road (SERR) yang trasenya dari Bandara Internasional Juanda hingga Tanjung Perak.

“Rencananya dikerjakan dari APBN tanpa pembebasan lahan, yang sampai saat ini masih menunggu pembahasan lintas sektor (Linsek) di kementerian, sehingga JLLT belum dianggarkan juga di tahun 2025,” pungkas dia. KBID-BE

Related posts

Rayakan Idul Adha di Masa Pandemi, Reni Ajak Teladani Ketangguhan Keluarga Nabi Ibrahim

RedaksiKBID

Tunggu Investigasi KNKT, Penyebab KRL Anjlok Masih Misterius

RedaksiKBID

DPRD Surabaya Berharap Masyarakat Ikut Berpartisipasi Aktif dalam Wisata Kota Lama

RedaksiKBID