KAMPUNGBERITA.ID – Sebelum matahari bersinar terang, Deandra sudah berdiri di depan rumahnya. Dia menunggu datangnya penjual air keliling. Setelah tiba, bak kamar mandi dan tandon air segera diisi penuh. Aktifitas mandi serta mencuci pakaian pun baru berjalan.
Ya, terhitung sudah satu minggu warga perumahan Mentari Bumi Sejahtera (MBS), Candi tersebut menggantungkan pasokan air dari penjual air keliling. Sebab, aliran air dari PDAM mampet. Tak lagi mengucur. “Kami harus membeli air setiap hari,” jelas Deandra.
Air mampet itu jelas menyusahkan warga. Deandra harus menghemat pemakaian air. “Mandi tak boleh lama,” ucapnya.
Sejatinya, warga sudah berulang kali bertanya pada PDAM. Mengapa krisis air itu tak kunjung selesai. Sayangnya tidak ada penjelasan. “Kalau memang ada kerusakan segera diperbaiki,” ucapnya.
Keluhan serupa disampaikan Adit. Sudah seminggu air mati. Namun beberapa hari lalu, air sempat mengucur. “Tapi warnanya hitam pekat. Bercampur lumpur,” paparnya.
Menurut Adit, warga belum mendapatkan penjelasan. Mengapa seminggu lebih air tak mengalir. “Kami sudah membayar. Seharusnya ada pemberitahuan,” tuturnya.
Sementara itu Humas PDAM Delta Tirta Yoyok Supriyanto mengakui aliran air di perumahan MBS mampet. Namun, pihaknya masih meneliti. Mengapa pasokan air tersendat.
Menurut dia, air di Candi dipasok dari dua Instalasi Pengolahan Air (IPA). Yaitu Kedunguling dan Siwalanpanji. Dua IPA itu tetap bekerja normal. “Kemungkinan ada titik kebocoran,” jelasnya.
Pernyataan senada disampaikan Pjs Direktur Utama PDAM Delta Tirta Abdul Basit Lao. Gangguan itu disebabkan jaringan air. “Deteksi kami ada kebocoran. Masih dicari lokasinya,” jelasnya.
Bagi warga yang membutuhkan air, PDAM menyediakan layanan air tangki. Warga tinggal memesan. “Secepatnya kami perbaiki kebocoran,” paparnya. KBID-TUR