KampungBerita.id
Kampung Raya Nasional Politik & Pilkada Surabaya Teranyar

Tiga Sosok Cerdas dan Visioner Jadi Kandidat Kuat di Pilpres 2024

Para pembicara dalam diskusi umum “Kriteria Capres, Siapa Sosok yang Dianggap Cerdas dan Visioner?”yang diselenggarakan Universitas Dr Soetomo, Kamis (14/7/2022).@KBID-2022

KAMPUNGBERITA.ID-Menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, mendatang, kandidat bakal calon presiden mulai bermunculan. Ada ada tiga nama teratas yang sering muncul pada hasil survei.

Tiga nama itu adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Yang menarik di Pilpres 2024 mendatang adalah tidak adanya calon incumbent. Sehingga peluang semua calon terbuka lebar.

Ditambah lagi, 60 persen pemilih di Pilpres 2024 didominasi oleh kalangan milenial dan gen Z. Sehingga calon presiden yang cerdas dan visioner menjadi hal yang paling diminati anak-anak muda ini.

Dosen Fikom Universitas Dr Soetomo Surabaya, Rosnindar Prio E.R mengatakan, generasi muda saat ini memiliki kriteria seperti apa presiden idaman mereka ke depan.”Untuk sementara hasil survei sampai April kemarin termasuk dari Nusakom Pratama, tiga orang (Anies, Ganjar, dan Prabowo) itu yang sering disebut. Namun untuk 2024 milih siapa ya kita nggak tahu, tapi kecenderungannya seperti itu,” jelas dia saat menjadi pembicara dalam diskusi Umum Kriteria Capres, Siapa Sosok yang Dianggap Cerdas dan Visioner? yang diselenggarakan oleh Universitas Dr. Soetomo, Kamis (14/7/2022).

Sebagai pemilih muda, menurut dia, kebanyakan menginginkan kandidat capres yang memiliki kecerdasan. Jika kecerdasan dikaitkan dengan riwayat pendidikan, maka Anies Baswedan menjadi salah satu capres yang lebih unggul dibandingkan kedua calon lainnya.

Prabowo Subianto merupakan pria lulusan AKABRI 1974. Sedangkan Ganjar Pranowo merupakan lulusan S1 Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada dan Magister ilmu Politik UI 2013.

“Kriteria tambahan yang ada juga mengarah ke pak Anies ya, soal cerdas, soal visioner, kita juga bisa lihat track record soal pendidikan akademisnya juga yang paling tinggi diantara yang lain,” ungkap peneliti dari Nusakom Pratama ini.

Namun, jika dibandingkan dengan dua calon lainnya, hanya Anies yang bukan merupakan kader struktural partai. Meski demikian, dinamisnya peta politik masih memungkinkan Anies mendapat rekom dari partai seperti ketika dirinya maju ke Pilgub DKI Jakarta pada 2017 silam.

“Saya kira peluang masih terbuka lebar, kita ambil contoh pak Anies sendiri beberapa tahun yang lalu ketika maju Gubernur DKI juga diusung oleh beberapa daerah, contoh yang lain adalah Tri Rismaharini di Pilwali Surabaya,”ungkap dia.

Sementara itu, Ketua Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu (Mappilu) PWI Jatim Drs. Machmud Suhermono yang juga menjadi pembicara mengungkapkan, jika Pilpres 2024 mendatang akan sangat cair apalagi dengan tidak adanya incumbent. Partai-partai yang berbeda ideologi bisa saja menjadi satu koalisi untuk mengusung calon.

“Isu terakhir misalnya Anies Baswedan dan Puan, secara ideologis ini kan bagus. Artinya ada pertemuan kelompok kanan dan kelompok nasionalis.Kalau ini diwujudkan saya kira ini akan jadi alternatif, tapi kan tetap partai akan melihat hingga pendaftaran Oktober 2023,” jelas dia.

Lebih jauh, Machmud Suhermono mengungkapkan, di Pilpres 2024 memiliki posisi yang kemungkinan sama. Lantaran, sebelum pilpres seluruh gubernur telah mengakhiri masa jabatannya.

Sehingga menurut dia, selama dua tahun ini para calon perlu memoles diri dan meningkatkan popularitasnya agar dilirik partai untuk maju menjadi capres.

“Ganjar akan turun dari jadi gubernur, Anies Baswedan juga sudah selesai, jadi mereka di luar semua. Ini kesempatannya untuk memanfaatkan dan menjaga popularitas dan elektabilitasnya itu,”pungkas dia.KBID-BE

Related posts

Rapat Paripurna, DPRD Surabaya Sahkan Raperda Kawasan Tanpa Rokok

RedaksiKBID

Tawuran Terjadi di Raya Ngaglik, Polisi Amankan Empat ABG

RedaksiKBID

Kader Fatayat NU Harus Miliki Kompetensi sebagai Bagian dari Gerakan Perubahan

RedaksiKBID