KAMPUNGBERITA.ID-Turnamen Sepak Bola Mitra Surabaya Cup U-13 yang menjadi ajang pemanasan untuk Piala Suratin 2022, mendapat perhatian dari Askot PSSI Kota Surabaya.
Bahkan, sejumlah petinggi Askot PSSI Surabaya seperti Mauritz Bernard Pangkey (ketua), Heri Sudarsono (wakil ketua), Arif Zainuri (anggota komite kompetisi) dan lain-lain hadir di Lapangan Poral Lidah Wetan, Minggu (17/7/2022) siang, menyaksikan langsung partai final antara PS Mitra Surabaya lawan Haggana FC.
Ketua Askot PSSI Surabaya, Mauritz Bernard Pangkey mengaku Turnamen Sepak Bola Mitra Surabaya Cup U-13 ini sangat penting dan berguna sebagai ajang pemanasan bagi klub-klub anggota sebelum terjun di Piala Suratin yang rencananya digelar pertengahan Agustus hingga September 2022.
“Kalau Mitra Surabaya sanggup menggelar turnamen pra musim ini rutin setiap tahun, kami (Askot) siap mengakomodir dan menjadikan event ini sebagai agenda resmi Askot PSSI Surabaya,”ujar dia.
Dia mengatakan, jika tahun ini turnamen U-13 ini hanya diikuti delapan tim anggota, maka tahun depan diharapkan lebih banyak lagi klub yang terlibat. Sehingga event ini bisa jadi ajang pemanasan sebelum terjun di Piala Suratin U-13 dan U-15.
Dia menjelaskan, untuk tahun ini klub anggota yang akan ikut Piala Suratin U-13 ada 52 klub, sedangkan untuk U-15 diikuti 51 klub. Mereka sudah diverifikasi oleh Askot PSSI Surabaya.
Lebih jauh, dia menjelaskan, pada gelaran Piala Suratin nanti pasti ada Talent Scout atau mereka yang mencari pemain-pemain muda berbakat untuk direkrut. Selanjutnya, Askot akan membentuk suatu pelatihan dimana nantinya mungkin akan menjalin kerja sama dengan Pemkot Surabaya membentuk Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Sepak Bola Surabaya. “Kami sudah menjalin komunikasi dan kerja sama dengan pemkot, ” ungkap Chem, panggilan Mauritz Bernard Pangkey.
Diklat Sepak Bola Surabaya tersebut nantinya akan diisi pemain- pemain berbakat dari 67 klub anggota Askot PSSI Surabaya.
Lebih jauh, Chem menegaskan, Askot PSSI Surabaya dipastikan akan memutar kompetisi Piala Suratin U-13 dan U-15 yang memang menjadi agenda resmi Asprov PSSI Jatim. Sedangkan agenda lain, seperti kompetisi U-10, U-12 dan U-14, akan disusun dan dibahas dalam rapat kerja (raker) Askot PSSI Surabaya.
“Ya, terus terang, tahun ini waktunya mepet sekali. Kita terpilih Maret, dan kongresnya baru Juli. Kalau kita memulai kompetisi lebih dulu dari kongres Asprov PSSI Jatim, jelas salah. Makanya, pelaksanaan Piala Suratin U-13 dan U-15 kita sesuaikan dengan agenda PSSI Pusat, Asprov PSSI Jatim yang diturunkan ke Askab/Askot. Ya, ini wujud komitmen kami untuk tetap menjalankan pembinaan sepak bola di Surabaya,”tandas dia.
Apalagi, lanjut Chem, klub-klub nantinya harus memakai Sistem Informasi dan Administrasi PSSI (SIAP) baru yang diimplentasikan sampai ke Askab/Askot. Sistem ini perlu disosialisasikan kepada admin-admin klub. “Kita tunggu saja kongres Asprov PSSI Jatim yang rencananya digelar Rabu (20/7/2022). Memang, kita kejar-kejaran dengan waktu, tapi mudah-mudahan bisa baik, ” imbuh dia.
Terkait kebijakan Persebaya yang kini fokus merekrut pemain-pemain muda hasil dari kompetisi internal, apakah bisa memacu semangat klub-klub untuk lebih meningkatkan pembinaan pemain? Chem dengan tegas menyatakan seharusnya seperti itu. “Jadi begini, Persebaya yang saya tahu, kompetisi internal 20 klub itu pasti didahulukan. Bahkan, saya diyakinkan oleh beberapa pengurus, bahwa Elite Pro Academy (EPA) Persebaya dan Piala Suratin, nantinya akan dibuka seleksi khusus dari anggota Askot PSSI Surabaya. Kalau tahun ini tak memungkinkan, ya tahun depan. Itu yang sedang kami godok, kerja samanya seperti apa. Pokoknya yang terbaiklah untuk Persebaya,” ungkap dia.
Sementara Wakil Ketua Askot PSSI Surabaya, Heri Sudarsono menuturkan, dirinya melihat pembinaan pemain di Mitra Surabaya cukup bagus. Beberapa pemain Mitra sudah ada yang masuk ke skuat Persebaya Junior, bahkan ada yang di EPA Persebaya. Begitu juga dengan klub -klub lain, seperti PS Maestro, PSAD dan lain lain.
“Memang internal fokus pada 20, tapi kita tetap mewadahi anggota Askot. Apalagi, jika ada pemain anak Surabaya yang main di Surabaya. Pasti kita akan berdosa kalau ia pemain berbakat, tapi tidak kita tampung, “ungkap dia.
Lebih jauh, dia menjelaskan, sebenarnya Persebaya tak menutup pintu buat pemain jebolan klub anggota Askot. Hanya saja, kan mereka nantinya dimasukkan di 20 klub internal. Misalnya, pemain tersebut dimasukkan ke EPA, tapi latihannya bisa kembali ke klub asalnya.
“Kita sangat terbuka kalau memang pemainnya bagus. Contoh, PS Maestro dan PSAD ada yang masuk ke EPA U-14, U-16 dan, U-18. Jadi pembinaan pemain ini harus terus menerus kita tingkatkan, sehingga bisa memunculkan pemain pemain bintang seperti Evan Dimas dan lain-lain. Apalagi saya melihat kompetisi sekarang lagi bergairah,” kata dia.
Dia juga menyarankan, agar anggota Askot PSSI Surabaya tak perlu ikut turnamen dimana-mana. Apalagi sudah ada Liga Askot dan Liga Persebaya dimana pemain Askot yang bagus bisa dimasukkan ke klub internal.
“Askot akan memperbanyak turnamen, sehingga pembinaan berjalan baik. Jadi orang tua tidak perlu lagi susah-susah patungan untuk biaya turnamen keluar kota,” tandas dia.
Sementara Arif Zainuri, anggota Komite Kompetisi Askot PSSI Surabaya menambahkan, jika Turnamen Sepak Bola Mitra Surabaya Cup U-13 hanya turnamen pra musim atau ajang pemanasan untuk persiapan menghadapi Piala Suratin yang rencananya akan digulirkan pertengahan Agustus mendatang.
“Bagi klub-klub peserta turnamen ini, mereka bisa memantau perkembangan pemainnya sebagai bahan evaluasi kekurangannya dimana. Setelah itu baru dibuatkan program baru untuk menghadapi Piala Askot, ” pungkas dia. KBID-BE