KampungBerita.id
Kampung Raya Surabaya Teranyar

HUT Ke-1 Tahun, SMSI Kota Surabaya Gelar Talkshow ‘Suroboyo Sopo Rek’

Dari kiri ke kanan: Imron Mawardi, Wahjoe Harjanto, dan Kuncarsono Prasetyo narasumber talkshow “Suroboyo Sopo Rek” yang digelar SMSI Surabaya berkolaborasi dengan Judes dan PWI Seksi Surabaya.@KBID-2024.

KAMPUNGBERITA.ID-Dalam rangka memperingati HUT ke-1 Tahun, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Surabaya berkolaborasi dengan Jurnalis Dewan Kota Surabaya (JUDES) dan Seksi Wartawan Surabaya PWI Jatim menggelar talkshow dengan tema Suroboyo Sopo Rek di lobi Gedung DPRD Kota Surabaya, Kamis (8/8/2024).

Talkshow ini menghadirkan
Kuncarsono Prasetyo (Direktur Program Begandring Soerabaia), Wahjoe Harjanto (anggota Dewan Pendidikan Surabaya), dan Dr. Imron Mawardi, S.P., M.Si (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya), sebagai narasumber.

“SMSI Kota Surabaya ditetapkan 28 Juli 2023. Namun pada talkshow ini kami tidak sendiri. Kami kolaborasi dengan JUDES dan PWI Seksi Kota Surabaya,” ujar Ketua SMSI Kota Surabaya, Iskandar Pribowo.

Dia mengatakan, tujuan menggelar talkshow ini adalah untuk memberikan wawasan dan edukasi kepada warga Surabaya.”Ini merupakan ajang untuk bertukar pikiran, saling memberikan support demi membangun Kota Surabaya menjadi lebih baik, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, keamanan dan sisi lainnya. Apalagi Kota Surabaya ini Kota Layak Anak,”ungkap dia.

Ketua SMSI Jatim, Samiadji Makin Rahmat mengaku bangga dengan program dan kegiatan yang digelar oleh SMSI Surabaya.

“Alhamdulillah, saya bangga dengan program-program dan kegiatan yang digelar SMSI Surabaya. Ke depan, saya berharap terus ditingkatkan, sehingga membawa manfaat positif bagi organisasi,” tandas dia.

Sementara
Ketua Seksi Wartawan Surabaya PWI Jatim sekaligus Ketua Pokja Jurnalis Dewan Kota Surabaya, Inyong Maulana mengatakan, kolaborasi ini merupakan komitmen sebagai sesama jurnalis berintelektual yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

“JUDES selalu terbuka untuk berkolaborasi secara positif bersama-sama mendukung pembangunan Kota Surabaya, agar lebih baik lagi di ke depannya,” tegas dia.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Drs A Hermas Thony, M.SiĀ  yang mewakili Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono yang berhalangan hadir menyampaikan, pihaknya sangat mendukung forum-forum diskusi untuk kemajuan Kota Surabaya Bahkan, dia mengaku tertarik dengan tema diskusi, yakni Suroboyo Sopo Rek.
“Temanya terkesan ilektrik bahwa mosok rek karo Suroboyone enggak eruh? Semalam saya cari wangsit, apa dibalik tema ini. Karena biasanya tema diskusi itu sudah mengarah, Surabaya menuju apa…?”ujar AH Thony.

Dia mengaku, tema kali ini betul-betul memposisikan semua dari titik nol. Artinya, semua tidak tahu dan ini adalah cara yang baik. Ketika semua berangkat dari titik nol, maka semua akan tahu mana yang akan dilakukan dan tahu posisinya seperti apa.

” Tema yang saya katakan ilektrik itu, yakni kita membaca tapi tidak tahu apa yang kita baca. Itu makna yang saya maksud begitu,”tandas AH Thony.

Menurut dia, banyak hal yang harus diketahui dan sebetulnya tidak banyak yang orang ketahui soal Surabaya. Selain itu, juga masih banyak yang belum disentuh.

Ketika “Kota Lama” digali dan akan diperbaiki banyak orang yang gupuh atau panik, terkesima, terkaget-kaget, kok bisa Surabaya ada seperti itu. Padahal, barang itu sudah ada sejak 1800 sekian.

Kalau kembali ke tempat sejarah lama Jembatan Petekan, kok bisa membangun seperti itu. Sekarang membangun jalan kampung saja tak selesai-selesai. “Ini adalah sebuah ironi-ironi yang kita hadapi, bahwa dulu sudah ada kemajuan seperti apa kita, ” tutur dia.

AH Thony menjelaskan, tema talkshow kali ini adalah ingin mengulik pembangunan Kota Surabaya. “Suroboyo Sopo Rek, menurut saya sebenarnya kita semua. Ada banyak hal yang mungkin bisa kita ungkap, seperti bagaimana kita mengungkap destinasi wisata baru Kota Lama di kawasan Jembatan Merah dan sekitarnya, ” tandas dia.

Lebih jauh, dia menjelaskan, sesuatu dibalik Surabaya yang gemerlap, ada pembangunan-pembangunan yang sukses dilakukan pemerintah kota, mulai periode sebelumnya hingga Wali Kota Eri Cahyadi. Tapi juga harus diakui masih ada beberapa hal yang perlu dapat perhatian dari stakeholder.

Menurut AH Thony, wajah Surabaya yang perlu disikapi adalah persoalan masyarakatnya. Pembangunan di Surabaya selalu dikatakan untuk kepentingan masyarakat.

“Lalu kita baca masyarakat kita seperti apa? Ada masyarakat kita yang menganggur cukup banyak. Jadi masyarakat yang menganggur itu nantinya seperti ‘Kota Lama’. Artinya, kalau pengangguran itu disentuh, orang akan melihat ternyata dengan menyentuh pengangguran saja tidak banyak proposal yang beredar. Tidak banyak orang yang minta bantuan,” beber AH Thony.

Persoalan yang masih terselubung seperti wajah ‘Kota Lama’ itu, saatnya masalah yang krusial di Surabaya diidentifikasi. “Setelah diskusi, saya berharap kita bisa memberikan kontribusi, bisa menjadi masukan, dan menjadi literatur bagi Pemkot Surabaya dan DPRD utamanya untuk bisa memahami permasalahan kota, ” imbuh dia.

Sejauh ini, tambah Thony, terkesan banyak diwarnai kebijakan-kebijakan yang meminjam bahasanya kawan-kawan itu, minta diberi, minta diberi. Surabaya sebagai Kota Pahlawan seharusnya masyarakatnya punya semangat kejuangan. Kalau diberi terus, maka ketergantungan akan merajalela dan daya juangnya akan rendah. Sehingga perlu ada perbaikan -perbaikan.

Terselenggaranya talkshow ini berkat dukungan dari beberapa korporasi, di antaranya PT Bank Jatim, PT. Pelindo Regional 3, PT XL Axiata Tbk, BRI, Telkomsel, PTPN 1 Regional 4, Dinas Perkebunan Jawa Timur, Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya, PD Taman Satwa KBS, RPH Surya, Grand Inna Tunjungan, Pop Hotel Stasiun Kota Surabaya, Leedon Hotel and Suites Surabaya, Jamu Iboe, Bogasari, Kopi Bujend dan Cleo.

Selain itu suksesnya acara ini juga tak lepas dari dukungan PDI-P, Golkar, Gerindra, Demokrat, PSI, PPP, PKB, PKS, NasDem dan PAN. KBID-BE

Related posts

Tiga Pelaku Penyiraman Asam Sulfat di Sidoarjo Diamankan Polisi

RedaksiKBID

Demokrat Beri Restu, SAH sudah Ketemu Machfud Arifin

RedaksiKBID

Soal SLF, Komisi A Peringatkan Jangan Ada yang “Main Belakang”

RedaksiKBID