KAMPUNGBERITA.ID-Dalam rangka menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR), PDAM Surya Sembada Kota Surabaya bersama jurnalis dan konten kreator melakukan penanaman pohon di Sumber Air Plintahan Pasuruan, Jumat (26/7/2024).
Kegiatan ini merupakan wujud pelestarian lingkungan khususnya sumber air baku, sekaligus wujud sinergitas bersama awak media di Surabaya yang telah terjalin dengan harmonis.
Direktur Operasi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya,
Nanang Widyatmoko mengatakan, penghijauan atau penanaman pohon di sekitar sumber air baku ini merupakan agenda rutin. “Penghijauan di Plintahan ini rutin kami lakukan tiap tahun sebagai upaya melestarikan sumber air baku PDAM Surya Sembada,”ujar dia.
Ada 30 bibit pohon mangga jenis Gadung Mentega, Lali Jiwo, dan Kiojay. Jenis tanaman tersebut dipilih karena selain baik untuk menopang sumber air, juga produktif dan berkualitas hasil panennya.
Untuk itu, dia meminta dukungan warga Surabaya berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup. Karena perubahan iklim yang jadi pembicaraan di dunia ternyata dampaknya sudah mulai dirasakan di Surabaya. Jadi, tahun ini PDAM sudah terdampak langsung perubahan iklim, di mana air sungai di atas terbatas. Kadar air banyak polutannya, sehingga PDAM Surya Sembada perlu upaya ekstra untuk mengolah air.
“Kalau dulu kami gunakan satu klorin disinfektan organiknya sudah mati, tapi sekarang ini butuh sampai empat kali. Itupun masih ada juga sisa organiknya. Untuk itu, kami harus melakukan modifikasi-modifikasi di sistem pengolahan air, ” jelas dia.
Untuk itu, Widyatmoko meminta kepada warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sungai-sungai Kali Surabaya. Sebab, air itu menjadi bahan baku untuk PDAM.
Selain itu, dia juga berharap warga Surabaya bisa hemat menggunakan air. Karena dengan kondisi seperti ini, PDAM butuh biaya lebih besar untuk bahan kimia, listrik dan pengolahan yang lain, sehingga menjadi mahal.
“Jika warga Surabaya bisa menghemat penggunaan air, maka kami memproduksinya juga tidak perlu banyak-banyak, “tegas dia.
Soal kapasitas air, dia mengaku masih sangat mencukupi. Misalkan di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) PDAM Surya Sembada yang berada di kawasan Ngagel
memiliki kapasitas 4.000 hingga 5.000 ribu per detik. Sedangkan IPAM di wilayah Karang Pilang masih ada 10.000 liter.
“Jadi secara kapasitas air masih mencukupi. Hanya saja, air di hulu ini kan terbatas, akhirnya agak direm. Pintu air Jagir Wonokromo yang dibuka lebar agar air ini mengalir kencang ke laut. Karena geologinya terbatas, akhirnya bukaannya itu tinggal sedikit,” pungkas dia. KBID-BE