KAMPUNGBERITA.ID – Wakil Ketua Masduki Toha mengaku dirinya tak tahu menahu soal ihwal dibongkarnya masjid Assakinah. Saya baru tahu saat dihubungi seorang kawannya, dan mendadak bingung. “Langsung saya mencarikan solusi agar masyarakat sekitar komplek Balai Pemuda bisa
melakukan ibadah sholatnya,” kata Masduki.
Masduki menjelaskan, begitu mendengar rencana pembangunan gedung baru DPRD dirinya langsung
menghubungi Sekretaris Daerah (Sekda) Hendro Gunawan. Waktu itu, dia langsung meminta dicarikan
lokasi alternatif sebelum masjid dibongkar.
“Waktu itu saya ngomong sama Pak Sekda, sebelum ada ganti jangan dibongkar. Waktu itu langsung kita
panggil Sekretaris Dewan untuk mencari lokasi,” jelas Masduki Thoha saat dengar pendapat dengan para ulama, Rabu (23/11).
Menurut Masduki, dalam rencana pembangunan gedung baru DPRD tidak ada rencana penghapusan masjid.
Sebaliknya masjid baru nantinya akan dibangun jauh lebih besar dan megah.
Dalam kesempatan itu, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga tidak sepakat jika
anggota legislatif disalahkan terkait pembongkaran masjid dan pembangunan gedung baru dewan.
Menurut dia, yang bertanggung jawab atas proyek tersebut adalah pemerintah kota.
“Yang membangun itu pemerintah kota. Tidak mungkin Madjid dihilangkan. Apalagi, 90 persen lebih
yang ada di sini itu muslim,” tandasnya.
Politisi yang dikenal vokal ini memastikan akan mundur dari anggota DPRD Kota Surabaya, jika di
lahan bekas Masjid As-Sakinah tidak ada tempat ibadah yang dibangun.
“Kalau tanah itu tidak jadi masjid, saya akan mundur. catat itu omongan saya,” tegasnya.
Usai dengar pendapat, Ketua DPRD Surabaya, Ir Armuji mengatakan, aspirasi para ulama harus didengar
oleh Pemkot Surabaya. Mestinya, dalam merencanakan pembangunan apalagi kaitanya dengan masjid
mereka minta pendapat dulu, jangan langsung bongkar,’ katanya.
Dia pun sepakat harus ada pertemuan-pertemuan lanjutan dengan para tokoh agama agar persoalan
pembangunan masjid cepat selesai.KBID-NAK