KAMPUNGBERITA.ID – Praktik rentenir dengan kedok bank titil di Kota Mojokerto kian memrihatinkan. Kondisi tersebut dinilai bakal mengancam kelangsungan ekonomi masyarakat terutama para pengusaha kecil.
Walikota Mojokerto, Masud Yunus meminta masyarakat mewaspadai praktik bank titil yang tak lain rentenir tersebut.
“Banyak pengusaha kecil di Kota Mojokerto ambil kredit pada mereka. Padahal, beberapa bank titil itu adalah rentenir yang menjerat warga kita dengan bunga diatas 60 persen,” kata Walikota saat pidato dalam Pencanangan Kampung KB di Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Rabu (25/10).
Walikota mengaku pernah memergoki praktik ini saat sidak ke bawah. Menurutnya, ada pemilik warung ambil kredit ke bank titil dengan pola pembayaran harian. ”Saya tanya kepada ibu ini ternyata dia harus mengangsur 60 persen lebih banyak dibandingkan dengan kreditnya,”ujarnya.
Dengan kondisi perekonomian warga seperti itu, lanjutnya, Pemkot Mojokerto berusaha mencarikan solusi dengan mengupayakan Dana Bergulir. Namun, katanya, dana tersebut berujung macet hingga 30 persen di masyarakat.
Untuk itu, pihaknya kemudian mengganti dengan program Pusyar (Pusat Ekonomi Syariah) yang memberi kredit tanpa bunga. ”Uang yang beredar kini bahkan mencapai Rp 14 milliar,” katanya. Dia berharap, dengan Pusyar derajat keekonomian warganya bisa meningkat. KBID-PEM