
KAMPUNGBERITA.ID-Partai Amanat Nasional (PAN) yang sebelumnya berkoalisi dengan PPP membentuk Fraksi Gabungan di DPRD Kota Surabaya, ternyata tidak melanjutkan kerja samanya. Kali ini, PAN (3 kursi) memilih bergabung dengan partai pemenang Pemilu 2024, yakni PDI-P (11 kursi) untuk membentuk Fraksi Gabungan.
Sementara PPP yang kali ini kursinya bertambah, dari satu menjadi tiga kursi, justru berkoalisi dengan Demokrat (3 kursi) dan NasDem (2 kursi). Dengan kekuatan 8 kursi, Fraksi Gabungan ini akan memiliki kekuatan yang diperhitungkan di dewan.
Dengan begitu, dua Fraksi Gabungan tersebut akan melengkapi lima fraksi lainnya, Fraksi Gerindra (8 kursi), PKB (5 kursi), Golkar (5 kursi), PKS (5 kursi), dan PSI (5 kursi). Artinya, kali ini jumlah fraksi di DPRD Kota Surabaya berkurang, dari sebelumnya delapan fraksi menjadi tujuh fraksi.
Kabar PAN bergabung dalam satu fraksi dengan PDI-P ini dibenarkan oleh Ketua DPD PAN Kota Surabaya, KH Mahsun Djajadi. Hanya saja, dia menolak memberikan komentar.
“Memang benar.Tapi silakan tanyakan ke PDI-P, satu pintu. Pak Awi (maksudnya Ketua DPC PDI-P Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, red) janji besok rilis,” ujar Djajadi ketika dikonfirmasi, Selasa (10/9/2024).
Hingga berita ini ditayangkan, Ketua DPC PDI-P Kota Surabaya, Adi Sutarwijono ketika dikonfirmasi
lewat WhatsApp (WA) terkait bergabungnya PAN dalam satu fraksi dengan PDI-P, belum memberikan jawaban.
Begitu juga dengan Sekretaris DPC PDI-P Kota Surabaya, Baktiono.” Saya masih belum tahu,” elaknya.
Sementara politisi Partai Demokrat Moch Machmud memastikan PAN tidak masuk dalam Fraksi Gabungan yang beranggotakan, Demokrat, PPP, dan PAN. ” Iya tidak masuk. Sudah ditawari tapi tidak memberikan keputusan,” ungkap dia seraya menambahkan jika pihaknya sudah menyetorkan nama dan susunan anggota fraksi ke Sekretaris Dewan (Sekwan) Musdiq Ali Mashudi.
Apa PAN memilih bergabung dengan PDI-P? “Kabarnya begitu, ” tandas Machmud. KBID-BE