KAMPUNGBERITA.ID – Moch. Arifin (56 tahun), Lurah Magersari Kabupaten Sidoarjo melaporkan Ketua Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PPLP-PT PGRI ) Universitas Kanjuruhan (Unikama) Malang, Dr. H. Christea Frisdiantara (57), ke Polres Sidoarjo.
Pelaporan tersebut berkaitan adanya dugaan pembuatan surat palsu sekaligus memalsukan surat keterangan domisili di Sidoarjo untuk pengajuan kredit bank. Lurah Magersari sendiri, lewat surat keterangannya nomor 560/610/437.8.1.1/2018, dengan tegas menyatakan, kelurahan tak pernah mengeluarkan surat keterangan domisili Christea.
“Surat itu banyak kejanggalan. Misalnya nomor induk pegawai (NIP) dan tandatangan sama sekali tak sesuai aslinya. Surat tidak tercatat dibuku register pengeluaran,”terang Arifin.
Dr. Susianto, SH, MH, pengacara dari Dr. H. Christea Frisdiantara menuturkan, laporan itu berkaitan dengan dualisme kepemimpinan Unikama. “Kami berharap, pihak Soedja’i tidak mencampur adukan permasalahan gugatan perdata di PN dengan permasalahan pidana di Kepolisian,”tutur dia.
Mengenai pelaporan tersebut, klien kami tidak mengetahui akan pemalsuan dimaksud. “Kan itu atas pelaporan pengacara dari pihak Soedja’i yang ada di Sidoarjo,”tegas Susianto.
Menyangkut gugatan perdata di PN Malang, kami yakinkan pihak Soedja’i tidak bakalan berhasil atau sia – sia saja. Pasalnya, jika ada keputusan dari PN, tidak bisa membatalkan Surat Keputusan (SK) Kemenkumham diberlakukan sejak Januari 2018 lalu.
Tiga status hukumnya sudah jelas dan mengikat. Dimana Menkumham telah mengeluarkan SK pengesahan susunan pengurus PPLP-PT PGRI kubu klien (Christea) kami, kedua Menristek Dikti sudah mengakui akan keputusan itu. “Terakhir, pihak Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) sudah menolak gugatan pihak Soedja’i,” pungkasnya. KBID-MLG