KAMPUNGBERITA.ID – Sejumlah instansi di Kota Malang memeringati Hari santri yang jatuh pada 22 Oktober. Di Universitas Brawijaya Malang, peringatan Hari Santri Nasional dilakukan dengan menggelar jalan sehat, yang diberangkatkan Rektor UB Dr Nuhfil Hanani disaksikan Wali Kota Malang Sutiaji dan KH Marzuki Mustamar, di lapangan UB, Minggu (21/10) pagi.
KH Marzuki Mustamar, Pengasuh pondok pesantren Gasek Sabilurrosyad Malang dalam sambutannya, patut diwaspadai adanya gerakan Islam yang didukung dan didanai asing.
“Itu patut dicermati dan diingat banyak pihak, dengan tujuan mencoba mengacaukan keutuhan rakyat Indonesia. Jadilah santri yang siap menjaga NKRI dengan segala pertaruhan jiwa dan raga,” pesan KH. Marzuki.
“Perlu diingat oleh semua santri di Indonesia, bahwa kita ngaji di Indonesia, berkarya, mencari nafkah, hidup dan mati ditahlili di Indinesia. Maka bukan seorang santri namanya kalau mengotori bangsanya sendiri,” tegas Ketua PWNU Jatim.
Wali Kota Malang Sutiaji, dalam sambutanya menyampaikan pentingnya bagi umat muslim khususnya para santri, mampu menjalankan serta mengalirkan nilai Islam sesungguhnya yakni rahmatan lil ‘alamin. ”Sesuai dengan sejarahannya, dimana santri bagian pilar kekuatan penjaga NKRI.” ujarnya.
Sementara di tempat berbeda, dalam peringatan yang sama, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung berpesan kepada santri untuk selalu menjaga kecintaan terhadap Negara kesatuan Repuplik Indonesia. Yade menilai para santri saat ini harus tetap menjaga resolusi juhad yang telah di contohkan KH Hasyim Asy’ari.
Kapolres Malang menyampaikan hal ini, saat menghadiri Gerak Jalan Santri Sarungan, dalam rangka peringatan Hari Santri 2018 yang digelar PCNU Kabupaten Malang, di lapangan Gunung Kembar, Kecamatan Turen Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (21/10).
“Santri milineal selain taat kiyai, harus rajin mengaji dan para santri juga harus cinta pada negara republik indonesia yang kita banggakan ini,” jelas dia.
Untuk diketahui, Gerak Jalan Santri Sarungan yang di adakan PCNU Kabupaten Malang diikuti oleh 30 ribuan santri. Para santri yang mengikuti acara ini dengan tertib dengan menggunakan pakaian muslim, lengkap dengan peci dan sarung sebagai ciri khas mereka. KBID-MLG