KampungBerita.id
Headline Surabaya Teranyar

Tolak Penutupan Hitech Mall, Ribuan Pedagang Paksa Masuk Balai Kota Surabaya

Para pedagang Hitech Mall saat mengepung Balaikota Surabaya.

KAMPUNGBERITA.ID – Ribuan pedagang Hitech Mall turun jalan mendemo Bali Kota Surabaya, Selasa (26/2). Mereka berunjuk rasa menuntut kejelasan nasib mereka setelah mal elektronik terbesar di Kota Surabaya itu akan diambil alih Pemkot Surabaya.

Mereka terancam kehilangan mata pencaharian jika mal yang diisi ratusan pedagang itu ditutup. “Sakno kami Bu Risma, temui kami. Berilah jalan terbaik untuk kami,” teriak salah satu pedagang.

Para pedagang itu mendesak agar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menemui mereka. Para pedagang ini resah atas berakhirnya masa kontrak bersama PT Sasana Boga selaku pengelola Hitech Mal.

Sejak pukul 10.00 tadi, ratusan pedagang itu berdemo bergerak sambil membentangkan bayak poster. Mereka mendesak wali Kota Risma melindungi para pedagang. Ada yang menulis poster, Dolly ditutup iso Naning, Hitech Mall di tutup iso Bambung.

Seperti diketahui, Hitech Mal sebagai pusat perdagangan IT terbesar pada 1 April 2019 akan ditutup. Ini seiring dengan berakhirnya masa pengelololaan Hitech Mall di bawah PT Sasana Boga akan berakhir pada April 2019. Gedung empat lantai itu akan berubah fungsi.

Mal yang berlokasi di Jl Kusuma Bangsa itu akan diambil alih pengelolaannya kepada Pemkot Surabaya. Sebab, gedung megah itu menjadi bangunan aset pemkot setelah masa pengelolaan Sasana Boga berkahir. Perjanjian hak guna usaha PT Sasana Boga itu berakhir tahun ini setelah 30 tahun mengelola Hitech Mal.

Dalam aksinya, mereka terus mendesak agar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menemui mereka. Tepat pukul 12.00 ini, mereka akan memaksa menembus balai kota.

“Kami tak peduli siapa pengelola Hitech Mall nanti. Kami tetap ingin jualan. Kami tetap akan bayar,” teriak para pedagang.

Namun, meski sudah mendekat untuk menerobos pintu utama balai kota sisi depan, namun mereka tak berhasil. Puluhan petugas polisi, Satpol PP dan Linmas Kota Surabaya menjaga ketat massa.

Sejumlah Perwakikan pedagang sebanyak empat orang hanya ditemui perwakilan Pemkot Surabaya. Tampak Ketua Paguyuban Pedagang Hitech Mall Rudi Abdullah berdiskusi dengan Kepala BPBD Kota Surabaya Eddy Christyanto.

Selama 30 menit, perwakilan pedagang dan pemkot itu berdiskusi. Eddy menolak menemui pedagang dan meminta Rudi sebagai Korlap menjelaskan kepada massa pedagang yang berdemo.

“Kami sampaikan bahwa tidak ada pengosongan pada 1 Maret 2019. Kita tunggu besok awal Maret dan akan kita temui manajemen PT Sasana Boga selaku pengelola hingga 31 Maret 2019,” kata Rudi.

Rudi pun minta agar semua pedagang kembali ke Hitech Mall dengan tertib. Massa pun bubar meninggalkan balai kota. Namun mereka saat ini masih resah menunggu 1 April 2019. KBID-DJI

Related posts

Bojonegoro Night Carnival, Sajikan Era Kejayaan Raja Dan Ratu Terkenal

RedaksiKBID

Sebut Surabaya Zona Hijau Covid-19, Risma Diduga ‘Terjebak’ Informasi dari Situs Tak Resmi

RedaksiKBID

Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro Fraksi Nasdem Gelar Reses Masa Persidangan Ke II

RedaksiKBID