KampungBerita.id
Kampung Raya Surabaya Teranyar

180 Wilayah di Surabaya Tidak Miliki Balai RW

Sebanyak 180 wilayah di Surabaya tidak memiliki Balai RW, Wali Kota Eri Cahyadi berusaha mencarikan solusi.@KBID-IST/2023.

KAMPUNGBERITA.ID-Pemkot Surabaya memetakan wilayah perkampungan yang belum memiliki Balai RW. Hasilnya, ditemukan 180 wilayah yang belum memiliki Balai RW, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun mencari solusi untuk membangunnya.

“180 (wilayah) yang tidak punya Balai RW, kalau perkampungannya padat, kita akan sulit karena tidak ada lagi tempat. Tapi kalau ada space (ruang) maka kita bantu,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Rabu (17/5/2023).

Dia menyampaikan, meskipun dalam suatu RW tidak memiliki Balai RW, tetapi di beberapa lokasi lainnya, RT memiliki Balai RT. Maka, Balai RT tersebut bisa digunakan menjadi lokasi pelayanan masyarakat. “Jadi tidak membangun lagi, tetapi menggunakan Balai RT. Tapi kalau tidak ada sama sekali, kita akan bicarakan untuk membantu. Karena saya ingin setiap Balai RW itu memiliki penanggung jawabnya, nanti di situ kita akan kerja,” ujar dia.

Karena itu, di setiap Balai RW maupun Balai RT, Eri Cahyadi meminta lurah, camat, pendamping kesehatan, pendamping kependudukan, beserta pendamping pembangunan, bisa lebih aktif dalam menyelesaikan persoalan warga. Bahkan, hal ini telah dicontohkan oleh Eri Cahyadi saat mengunjungi Balai RW XI, Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir Surabaya, Sabtu (13/5/2023) lalu.

“Karena bekerja harus dengan hati, kemarin seperti di Balai RW XI, Kelurahan Wonokusumo itu saya jadikan contoh. Ini saya selesaikan (persoalan) dulu, baru berjalan di Balai RW lainnya. Kalau jalan dulu ke lainnya nanti bisa kacau,”ungkap dia.

Eri Cahyadi pun bercerita saat dia mengumpulkan camat dan lurah di Balai RW XI, Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir Surabaya. Di sana, dia memberikan contoh kepada lurah dan camat dalam menyelesaikan persoalan di sebuah wilayah dengan bertemu langsung dengan warga.

“Saya tanya dan duduk bersama RT dan RW, kita cek yang masuk keluarga miskin berapa. Oh ini tidak benar, ayo didatangi. Kita datang bersama RT, RW, lurah dan camat. Warga yang didatangi menyampaikan kalau tidak mau mendapatkan bantuan permakanan, meminta keluar,” terang dia.

Sebab, menurut dia, jika pendataan atau survei tersebut dilakukan, diharapkan intervensi pemkot bisa lebih tepat sasaran. Karena itu, Eri Cahyadi menggandeng RT/RW untuk turun bersama.

“Jadi mengerti ada warga yang mengaku tidak pantas mendapatkan bantuan. Nah seneng kan? Bayangkan itulah yang saya inginkan, guyub rukun itu. Maka saya mulai dulu RW XI, Kelurahan Wonokusumo, baru ke RW yang lainnya, dan Alhamdulilah ini sudah berjalan dan kita bergerak semuanya,” tandas dia

Di sisi lain, camat dan lurah serta RT di lingkungan RW XI Kelurahan Wonokusumo, melakukan pendataan persoalan warga di lokasi tersebut. Seperti, pengerjaan penerangan jalan umum (PJU), genangan, dan lainnya. Jika sudah terdata, maka akan mendapat prioritas pengerjaan oleh masing-masing PD.

“Apa yang gelap? PJU nya, berapa titik? Lalu genangan berapa titik? Dikerjakan tahun berapa? Ini sedang disiapkan lagi teman-teman (PD) dan RT/RW. Nanti kalau sudah, saya datang ke Balai RW, data ini betul tidak? Kalau sudah benar nanti saya tanda tangani, wali kota yang tanda tangan,” tegas dia

Karena itu, Eri Cahyadi akan memantau pengecekan data dan layanan masyarakat. “Kalau tidak didatangi bersama-sama nanti (ada) fitnah lagi. Sekali lagi, permakanan dan kesejahteraan bukan untuk kepentingan politik. Ini tanggung jawab kita untuk sesama manusia, sebagai sesama warga Surabaya. Maka saya minta tidak ada politisan di sini,” pungkas dia.KBID-HMS/BE

Related posts

Perindo Surabaya Ikut Prihatin Musibah Perahu Penyeberangan Jalan Raya Mastrip-Pagesangan  Tenggelam, 1 Penumpang Hilang

RedaksiKBID

Koordinasi Pengamanan dan Penegakan Prokes salam Pilkada, Kapolda Jatim Hadiri Zoom Meeting dengan Menkopolhukam

RedaksiKBID

Dorong Pemulihan Ekonomi Komisi B DPRD Surabaya Minta Pemkot Beri Kelonggaran Warga Gelar Pasar Ramadan

RedaksiKBID