KampungBerita.id
Kampung Raya Politik & Pilkada Surabaya Teranyar

Lewat Dialog Politik, Gema Keadilan Surabaya Ajak Anak Muda Bangkit 

Lewat dialog politik, Gerakan Persaudaraan Pemuda Keadilan Surabaya mengajak generasi muda berperan aktif dalam politik, tidak apatis@KBID-2025.

KAMPUNGBERITA.ID-Sekitar 200 anak muda atau Gen Z dari berbagai daerah di Jawa Timur menghadiri Dialog Politik (Gelitik) yang digelar Gerakan Persaudaraan Pemuda Keadilan (Gema Keadilan) PKS Surabaya, Sabtu (19/1/2025) malam.

Hadir sebagai pembicara utama pada acara Dialog Politik tersebut adalah Mardani Ali Sera (Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI/anggota Komisi 2 DPR RI) Johari Mustawan (Ketua DPD PKS Kota Surabaya/anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya), dan Moch Redza Kesuma (Kabid Kepemudaan DPD PKS Kota Surabaya).

Ketua DPD PKS Kota Surabaya, Johari Mustawan, menegaskan pentingnya peran pemuda dalam membangun kota, terutama melalui pemahaman politik.
“Sesuai Raperda Kepemudaan No. 4 Tahun 2023, pemuda punya hak untuk diberdayakan, dipahami, dan dilayani. Dengan begitu, mereka bisa menjadi kekuatan moral, kontrol sosial, sekaligus agen perubahan di Kota Surabaya,” ujar dia.

Bang Jo, panggilan Johari Mustawan menekankan perlunya ruang lebih besar bagi pemuda untuk menjalankan peran strategis dalam masyarakat. Dia juga mengusulkan pembentukan Youth Center sebagai proyek percontohan di setiap kelurahan Surabaya, demi mendukung pemberdayaan anak muda.

“Pemuda harus memiliki wadah yang nyata untuk berkontribusi. Jangan hanya sekadar gagasan, tetapi ada aksi nyata di lingkungan mereka,” tambah Bang Jo.

Momentum Gelitik juga dimanfaatkan untuk meluncurkan program baru bertajuk “Gema Pertiwi”. Program ini dirancang untuk mendorong lebih banyak perempuan muda aktif dalam dunia politik yang sehat dan positif.

“Kaderisasi perempuan sangat penting untuk mencetak pemimpin masa depan dari kalangan perempuan,” jelas Ketua Dewan Pembina Gema Keadilan Surabaya ini.

Sementara anggota DPR RI dari Komisi II, Mardani Ali Sera menyoroti pentingnya melek politik bagi anak muda, mengingat lebih dari separuh pemilih Indonesia pada 2029 mendatang berasal dari generasi muda.

“Anak muda tidak boleh apatis. Kalau buta politik, maka politik tidak akan berpihak pada anak muda,” tegas Mardani.

Dia mengingatkan bahwa sikap diam dan pasif hanya akan membuat anak muda rentan menjadi sasaran politik uang, yang berujung pada stagnasi kemajuan bangsa. “Saya ingin anak muda tidak hanya membaca dan menikmati politik, tetapi juga bersuara lantang untuk perubahan,”pungkas dia.

Acara ini menjadi langkah nyata Gema Keadilan Surabaya dalam membangkitkan semangat generasi muda untuk terlibat aktif dalam pembangunan dan dunia politik. Dengan program-program yang diluncurkan, harapannya pemuda Surabaya tidak hanya jadi penonton, tetapi pemain utama dalam perubahan menuju Indonesia yang lebih baik. KBID-BE

Related posts

Gelar Rapim, Kodam V/Brawijaya Bertekad Jadi Terdepan dalam Program Ketahanan Pangan

Baud Efendi

Dampak Proyek Tunnel TIJ-KBS, Komisi C: Kontraktor-Dishub Sepakat Perbaiki Rumah Retak dan Normalisasi Sumur

Baud Efendi

Pemkot Mojokerto Gandeng BPPT Tangani Pengelolan Air PDAM, Gas Metan, dan Teknologi Informasi

RedaksiKBID