KAMPUNGBERITA.ID-Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Golkar, Arif Fathoni menyatakan dukungannya terhadap rencana Pemkot Surabaya membangun dua Rumah Sakit Daerah (RSUD) di wilayah Surabaya Utara dan Surabaya Selatan.
Tentu keberadaan dua rumah sakit itu akan menyempurnakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemkot Surabaya yang berada di pusat (RSUD dr Soewandhie) dan RSUD di Barat (RSUD Bhakti Dharma Husada), serta RSUD Gununganyar di timur.
Menurut dia, keberadaan rumah sakit baru sangat dibutuhkan.Terutama di kawasan Surabaya Utara yang selama ini minim fasilitas kesehatan (faskes).
“Saya pikir rencana itu cukup bagus. Ini merupakan upaya Pemkot Surabaya untuk desentralisasi atau pemencaran layanan kesehatan sesuai dengan zona yang ada di Kota Surabaya. Artinya, kalau rencana itu bisa direalisasikan, maka dikotomi pembangunan antar wilayah di Kota Surabaya dapat diminimalisasi dengan baik, “ujar dia.
Toni, panggilan Arief Fathoni menyampaikan, tentu ini merupakan kabar bahagia bagi warga Surabaya Utara dan Surabaya Selatan. Paling tidak, dirinya tidak berharap warga Surabaya sakit, tetapi ketika kemalangan itu tiba, maka Pemkot Surabaya sudah hadir dengan fasilitas rumah sakit yang memadai.
Untuk itu, Toni yang juga Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya berharap, rencana pembangunan rumah sakit ini dipersiapkan dengan baik, sehingga kualitas pelayanan Pemkot Surabaya terhadap kesehatan masyarakat juga mengalami peningkatan.
Apa pembangunan dua rumah sakit baru itu nantinya bisa mengurangi antrean pasien di rumah sakit yang ada, Toni mengaku, adanya dua rumah sakit tersebut, paling tidak itu bisa memangkas antrean.
“Jujur saja, dengan kekuatan APBD Kota Surabaya Rp 11 triliun lebih, kalau kemudian masih ada warga Surabaya yang berobat ke RSUD yang dimiliki provinsi, mestinya pejabat pemkot harus malu.
Biarkan rumah sakit provinsi itu dinikmati oleh warga non Surabaya atau daerah di luar Surabaya yang kekuatan APBD-nya terbatas,” tegas Toni.
Seperti diketahui, rencananya RSUD Surabaya Selatan akan berada di Kecamatan Wiyung atau Karangpilang. Sudah ada tiga tempat atau lokasi yang kini masih diperhitungkan.
Sementara untuk
RSUD Surabaya Utara akan memanfaatkan Lapangan Tembak Kedung Cowek yang nantinya akan dialihfungsikan sebagai rumah sakit. Pada masa Covid-19 lalu, tempat ini sempat menjadi rumah sakit darurat penanganan Covid-19 bernama RS Lapangan Tembak (RSLT) dengan daya tampung mencapai ratusan bed.
” Ya enggak apa-apa memanfaatkan gedung lapangan tembak. Kan tidak ada pengadaan lahan. Bisa meminimalisasi anggaran juga, sehingga anggaran yang dipakai hanya untuk konstruksi bangunan dan alat kesehatan serta operasional ke depan. Bagus itu, “pungkas Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya ini.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pembangunan rumah sakit tersebut telah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
Dalam RPJMD tersebut, selama jangka lima tahun Pemkot Surabaya berencana membangun tiga rumah sakit yang berada di timur, selatan, dan utara.
“Alhamdulilah dalam tiga tahun saja sudah membangun satu rumah sakit di Surabaya Timur. Fokus kita ada di RPJMD yang tiap lima tahunan tetapi harus terpotong dua tahun. Seharusnya kalau lima tahun, bisa ada tiga rumah sakit yang terbangun, RSUD Lapangan Tembak (Surabaya Utara), RSUD Surabaya Timur, dan RSUD Surabaya Selatan,” kata Eri Cahyadi. KBID-BE