
KAMPUNGBERITA.ID-Reni Astuti, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini sudah tiga periode menjadi anggota DPRD Kota Surabaya. Bahkan, pada periode ketiganya (2019-2024), dia menduduki posisi penting, yakni sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya. Namun untuk Pileg 2024, mendatang, dia mendapat tugas berat untuk nyaleg di DPR RI dari Dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo).
Kisah perjalanan karier politiknya itu disampaikan Reni Astuti kepada Pokja Jurnalis Dewan Surabaya (Judes) dalam program “Podcast Judes”.
Mulanya, Reni Astuti menjalani kehidupan sebagai ibu. Dia tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang politisi, karena dia bercita-cita sebagai dosen. Ini karena sebagian besar latar belakang keluarganya berprofesi sebagai guru
“Ayah saya tentara, kemudian ibu dan beberapa saudara saya berkecimpung sebagai guru. Karena itu, saya diarahkan menjadi dosen,” ujar dia.
Karier politiknya dimulai sejak 2009, dan terhitung terpilih menjadi wakil rakyat. “Saya ingat betul pada 24 Agustus 2009, saya dilantik pertama kalinya sebagai anggota DPRD Kota Surabaya,” jelas dia.
Sejak kecil, sosok Reni Astuti menghabiskan masa mudanya dengan aktif berorganisasi, seperti Pramuka dan Palang Merah Remaja (PMR). Dia juga menggemari dunia olahraga utamanya bola voli.
Reni Astuti merupakan alumni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) jurusan statistika. Dia angkatan 1991 dan lulus dari almamater pada 1996.
Semasa di bangku kuliah, Reni Astuti merupakan mahasiswi yang aktif berorganisasi. Dia menyebut masa kuliah adalah momen yang tepat dalam mengasah jiwa kepemimpinan. “Aktivitas yang kita punya di masa muda merupakan wadah untuk menggembleng jiwa kepemimpinan,” tegas dia.
Apabila ingin sukses di masa depan, lanjut dia, maka maksimalkan kegiatan sosial dan aktif berorganisasi saat muda. Itu pasti ada dampaknya untuk masa depan.
Selama menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat, Reni Astuti sangat konsisten menyoroti kebijakan pembangunan sekolah di Kota Surabaya.
Bahkan, pada 2018, dia pernah menggaungkan Program Zero Putus Sekolah, sehingga visi Kota Surabaya untuk menjadi kota kelas dunia dapat terwujud.
“Pada 2010 silam ada seorang warga di Sawunggaling yang menyampaikan kepada saya bahwa atap sekolahnya rusak dan bocor. Akhirnya atap yang bocor itu ditutup dengan kain kafan,”beber dia.
Saat ini, menurut Reni Astuti, pendidikan di Surabaya mengalami perkembangan cukup signifikan. Selama menjadi wakil rakyat tiga periode, dia terus mengamati perkembangan dunia pendidikan di Surabaya. “Semakin ke sini semakin bagus. Ini dibuktikan dengan indikator pendidikan dengan menggunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Kota Surabaya yang kini berada di ranking pertama di Jawa Timur,”jelas dia.
Pada Pemilu 2024,
Reni Astuti akan melanjutkan perjuangannya dengan maju sebagai bacaleg DPR RI. Loncatan ini, dia menyebutkan ingin adanya dinamisasi serta mengharapkan terjadinya kaderisasi dari PKS, sehingga ada pemimpin baru di DPRD Kota Surabaya. “Itu alasan saya maju di DPR RI, ” tandas dia
Untuk itu, Reni Astuti, berterima kasih kepada Allah SWT dan juga kepada seluruh lapisan masyarakat yang selama ini telah mendukungnya. “Mohon doanya ya, ” pungkas dia. KBID-BE