KampungBerita.id
Politik & Pilkada Surabaya Teranyar

Risma Terapkan Startegi ‘Macak Melas’, Arif Fathoni: Masyarakat Jangan Terpangaruh

Ketua DPD Golkar Surabaya, Arif Fathoni.@KBID2020

KAMPUNGBERITA.ID – Strategi untuk menggaet pendukung dengan memosisikan diri sebagai pihak yang teraniaya (Playing Victim) mulai diterapkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini guna memenangkan paslon Eri Cahyadi-Armuji.

Tak pelak, hal ini menjadi sorotan tajam sejumlah kalangan. Ketua DPD Golkar Surabaya Arif Fathoni mengatakan, strategi ‘macak melas’ (pura-pura minta dikasihani) itu sudah diterapkan Risma sejak 10 tahun menjabat. Terutama, kata dia, ketika dia dan rezimnya tidak bisa mencari solusi terkait masalah yang dihadapi.

”Ingat saat sujud di Balaikota saat kasus corona Surabaya disorot IDI?, nangis-nangis, itu sebenarnya buntu mencari solusi, minta dikasihani masyarakat sehingga kinerjanya yang sebenarnya amburadul tertutupi dengan aksi semacam itu,” kata dia.

Dia menambahkan, perihal beredarnya video viral dengan durasi 19 detik yang meneriakkan yel-yel “Hancurkan Risma” baru-baru ini bakal dimainkan kubu Risma dengan menggunakan media sosial. Padajal, kata dia, hal itu wajar sebagai bentuk sikap kekecewaan warga maupun mantan pendukung.

“Bahwa munculnya video tersebut merupakan ekspresi kekecewaan sebagian masyarakat Surabaya Utara yang selama ini All out memperjuangkan dan mendampingi Risma. Baik dalam momen pemilukada maupun saat saat Risma mau dimakzulkan oleh DPRD,” ujar Toni, Jum’at (27/11/2020).

Menurut dia masyarakat Surabaya utara saat ini nyaris tidak pernah mendapatkan manfaat kebijakan pembangunan dari Risma selaku wali kota. Yang diperindah hanya tengah kota saja.

Menurut dia tidak akan pernah ada video tersebut, apabila sejak awal walikota memposisikan diri sebagai pemimpin yang mengayomi semua paslon dan bertindak netral. “Maka semua masyarakat akan memuja beliau sebagai seorang pemimpin yang bersikap negarawan. Namun faktanya Risma bertindak selaku politisi yang justru dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa surabaya akan rusak jika dipimpin oleh selain Eri,” lanjut dia.

Dengan adanya video tersebut Toni menilai justru ada upaya untuk mendiskreditkan calon wali kota Machfud Arifin saat ini. “Sejak awal Pak Mahfud mendapatkan banyak kampanye negatif yang menjurus ke kampanye hitam. Namun sebagai abdi Bhayangkara, yang memiliki niat tulus untuk membangun Kota Surabaya tetap terus bergerak menyapa masyarakat, menyadarkan masyarakat Surabaya agar Surabaya naik level. Merata pembangunannya, dan mengakhiri rezim drama,” beber mantan wartawan ini.

Toni pun memiliki harapan khusus saat ini. “Kepada masyarakat Surabaya, saya berharap tidak terpengaruh dengan upaya Playing Victim yang sedang dijalankan tim sebelah dengan mengkonsolidasikan pasukan medsos. Karena ketidakadilan yang sesungguhnya adalah menggunakan uang APBD yang bersumber dari pajak rakyat untuk kepentingan kontestasi,” tegas dia.

Toni menambahkan sebagai manusia sudah sering diingatkan baik dalam rapat formal di DPRD maupun hal hal lain. “Dan saya percaya dan tiap tiap kamu adalah seorang pemimpin yang kelak akan dimintai pertanggungjawabannya. Bila bisa bersiasat kata pertanggungjawaban didunia, di akherat kelak Tuhan yang akan mengadili,” imbuh pria yang juga anggota DPRD Surabaya ini. KBID-BE

Related posts

Pemkot Mojokerto Luncurkan Aplikasi Pengaduan ‘Curhat Ning Ita’

RedaksiKBID

Geger, Ditemukan Mayat Bayi dalam Bagasi Bus Jurusan Jakarta-Ponorogo

RedaksiKBID

Prihatin Gempa Lombok, Yarsis Salurkan Bantuan melalui PWNU Jatim

RedaksiKBID