KampungBerita.id
Surabaya Teranyar

Warga Surabaya Menolak Perubahan Nama Jalan, Pansus Pikir-pikir

Pertigaan Jl Gunungsaru menuju Ketintang Surabaya. Pengubahan nama Jl Gunungsari masih dalam proses penggodokan panitia khusus

KAMPUNGBERITA.ID – Pengubahan nama jalan untuk rekonsiliasi Jawa-Sunda di Kota Surabaya nampaknya menemui jalan buntu. Seusai melakukan dengar pendapat dengan para warga di lokasi yang nama jalannya akan diubah. Hari ini, Pansus mengagendakan pembahasan dengan para pakar. Fatchul Muid selaku Ketua Pansus Raperda mengungkapkan bahwa berbagai pihak masih saling melempar pro kontra.

Ia mengatakan, pada acara dengar pendapat yang dilakukan, para warga dari wilayah Gunungsari dan Dinoyo tetap dengan tegas menolak ide pengubahan nama jalan itu. “Menurut mereka, rekonsiliasi seharusnya tidak dengan lantas menghilangkan sejarah,” kata Muid seusai dengar pendapat.

“Kondisi berbeda terjadi saat dengar pendapat bersama para pakar dari Unesa dan Unair beberapa waktu yang lalu. Kalau para akademisi ini justru mendukung,” jelas politikus Nasdem ini.

“Para akademisi yang notabene adalah budayawan dan sejarawan itu sangat mendukung untuk pengubahan nama jalan demi rekonsiliasi ini. Nah besok kita akan undang lagi pakar tata kota dari ITS, Prof Johan Silas, untuk meminta pendapat Beliau,” tambah Muid.

Pro dan kontra yang terus terjadi, lanjut pria yang juga anggota Komisi D DPRD Surabaya ini, menjadikan Pansus Raperda Pengubahan Nama Jalan berhati-hati dalam mengambil dan memutuskan langkah ke depan. “Karena kami akan selalu berusaha mengakomodir semua pihak,” ujarnya.

“Pendapat dari semua pihak akan kami dengar kemudian kami diskusikan bersama agar keputusan final bisa segera diambil. Karena target yang diberikan kepada kami ini kalau bisa sebelum 17 Agustus nanti keputusan final sudah ada,” pungkas Muid.

Sementara itu, dari pihak warga, Supriadi selaku Ketua RT 5 RW 8 Gunungsari menegaskan bahwa dirinya bersama warga terdampak akan tetap teguh untuk menolak adanya pengubahan nama jalan. “Saya sampai mati pun akan menolak,” cetusnya saat melakukan hearing.

Bahkan, meski telah dijamin berbagai kemudahan pengubahan administrasi oleh Pemkot maupun Pemprov bagi warga terdampak, Supriadi bersama warga mengaku tidak percaya.

“Kami tidak yakin bahwa berbagai kemudahan itu akan benar-benar ada. Kami tidak ingin dibohongi,” tegas Supriadi. KBID-NAK

Related posts

Pencuri Gondol Bus Model SHD Milik Imma Trans

RedaksiKBID

Demokrat Gabung KIB? Sarmuji:Harus Terbangun Koalisi di Pusat, Baru ke Daerah dan Tidak Membutuhkan Syarat

RedaksiKBID

Ribuan Warga Ikuti Sholat Idul Adha di Makodam V/Brawijaya

RedaksiKBID