KampungBerita.id
Kampung Raya Politik & Pilkada Surabaya Teranyar

Demokrat Gabung KIB? Sarmuji:Harus Terbangun Koalisi di Pusat, Baru ke Daerah dan Tidak Membutuhkan Syarat

Pimpinan parpol di Jatim yang tergabung dalam KIB, M Sarmuji (Partai Golkar), Munjidah Wahab (PPP), dan Ahmad Rizki Sadiq (PAN).@KBID-2022.

KAMPUNGBERITA.ID-Partai Demokrat dikabarkan akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Partai Golkar, PAN, dan PPP. Bahkan, Demokrat menawarkan usulan untuk melanjutkan duet Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak pada Pilgub Jatim 2024.

Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Sarmuji menegaskan, siapapun partai yang ingin bergabung ke KIB, harus terbangun dulu koalisi di tingkat pusat (DPP).

“Untuk bisa bergabung, tidak membutuhkan syarat. Yang datang belakangan harus menyesuaikan diri. Itu etika pergaulannya. Kami sangat senang jika Demokrat bergabung, sepertinya sudah ada rintisan komunikasi di pusat,”ujar dia.

Sarmuji menyebut, urusan koalisi merupakan usulan dari DPP. Menurut dia, di level pusat, Demokrat masih melakukan penjajakan, maka sepatutnya pengurus di daerah untuk menunggu kepastian bergabung.

“Untuk KIB yang mau bergabung itu harus diawali dari partai yang ada di tingkat pusat. Jadi, nggak bisa ekornya mendahului kepalanya. Kalau ada partai baru mau masuk komunikasi ke DPP dulu, baru ke tingkat daerah,” ujar Sarmuji yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini.

Sarmuji mengibaratkan tamu yang datang belakangan harus menyesuaikan diri dengan orang yang sudah datang terlebih dahulu. .

Dia menyampaikan, jika komunikasi antara Partai Demokrat dengan KIB sudah berjalan. “Kalau Demokrat pusat gabung KIB, kami pasti senang. Artinya kekuatan kita (KIB) bertambah. Rintisan komunikasi itu ada, tapi biar waktu yang menjawab. Kita tunggu saja” imbuh dia.

Sementara itu, Ketua DPW PAN Jatim, Ahmad Rizki Sadig mengatakan, usulan Khofifah-Emil Jilid II belum dipikirkan oleg PAN. Pihaknya masih menunggu hasil Pileg 2024. “Kalo soal jilid II tentunya berdasar Undang-undang syarat pencalonan bergantung hasil Pileg 2024. Kalau PAN mengawal sampai akhir itu sudah komitmen sebagai pengusung saat Pilgub Jatim 2018 lalu,” tandas dia.

Dia menegaskan, dalam KIB semua partai memiliki semangat kebersamaan. Kalau Demokrat mau gabung, lanjut Sadig harus mengutamakan kebersamaan. “Tapi kalau terkait mau gabung KIB jangan pakai syarat-syarat ya. KIB dibangun dalam kebersamaan bukan persyaratan,” tegas dia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPW PPP Jatim, Mujahid Ansori menyebut, PPP masih akan menunggu hasil Pileg 2024. Tidak menutup kemungkinan PPP menyodorkan calon dari internal. “Kuncinya di pileg, dilihat dulu nanti kursi PPP. Kalau lebih banyak (dari Demokrat) bisa jadi kami usul kader internal,”tutur Mujahid.

Dia menegaskan, PPP akan berkomitmen mendukung Khofifah. Menurut dia, Khofifah mau maju di Pilgub Jatim lagi atau di Pilpres, PPP Jatim akan mendukung penuh.

“Kalau dengan Bu Khofifah yang notabene adalah kader asli yang dilahirkan PPP, saya kira sudah selesai. Bu Khofifah mau ke Pilpres, kami usulkan, mau maju lagi di Pilgub Jatim ya kita dukung,” tegas Mujahid.

“Saya kira, kalau partai di KIB semua senapas untuk Bu Khofifah. Kalau beliau maju di Pilgub Jatim, rasa-rasanya KIB siap mendukung. Tapi kalau wakilnya ya tunggu dulu,” pungkas dia. KBID-BE

Related posts

Jelang Pilwali Surabaya, Lia Istifhama Launching Nawa Tirta

RedaksiKBID

Mantan Kasat Lantas Polresta Sidoarjo Kampanyekan Donor Darah

RedaksiKBID

Pilgub Jatim Diprediksi Diikuti 4 Pasangan Calon, Risma-Anas Maju saat Last Minute

RedaksiKBID