KampungBerita.id
Headline Kampung Gaya Teranyar

Karang Jamuang, Pulau Terlarang untuk Perempuan

Kindahan Karang Jamuang banyak menarik minat wisatawan

KARANG JAMUANG, demikian sebutan untuk sebuah pulau tak berpenghuni yang terletak di laut Jawa, di bagian utara kabupaten Bangkalan, Madura. Namun, jika dilihat di peta Jawa Timur, pulau ini tidak ada di sana.
Melansir dari PadMagz dan covesia.com, Pulau Karang Jamuang dikelilingi air laut yang benar-benar berwarna biru jernih, lengkap dengan ombak mengalun. Pasir putihnya terhampar layaknya permadani.

Pulau ini memang tidak berpenghuni, orang yang datang ke sini tidak ada yang diperbolehkan menginap, apalagi kaum wanita.

Masyarakat sekitar lebih sering menyebut pulau ini dengan nama Pulau Nyamukan. Pulau yang mendapat julukan ‘Bidadari’ ini harus bersih dari wanita setelah pukul lima sore. Jadi, walaupun pemandangan sunset sangatlah indah, para wanita tidak akan bisa menikmati hal tersebut.

Menurut mitos yang dipercaya, jika ada wanita yang ada di sana melebihi jam lima sore atau bahkan sampai menginap, pulau itu akan tenggelam. Namun, beberapa orang juga mengatakan kalau hal itu dibuat agar mencegah hal-hal di luar batas yang bisa terjadi.

Meskipun begitu, pulau ini juga ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Para wisatawan dapat menikmati keindahan pulau ini pada pagi sampai sore hari.

Untuk bisa mencapai Karang Jamuang, bisa menyeberang dari Surabaya menggunakan kapal sewaan. Atau bisa ditempuh melalui Ujung Pangkah, Gresik dengan menggunakan perahu tradisional milik nelayan dengan waktu tempuh sekitar tiga jam perjalanan.

Tapi tak usah khawatir, justru perjalanan dengan perahu tradisional bermotor atau yang disebut nelayan Ujung Pangkah mesin dongpreng, perjalanan menjadi penuh tantangan.

Ini cocok untuk yang senang uji adrenalin. Jika beruntung, wisatawan akan menjumpai koloni lumba-lumba di perairan sekitar pulau ini saat melintas dalam pejalanan tersebut.

Lepas senja di Karang Jamuang, biasanya akan ada nelayan lokal yang sekadar mampir atau menginap sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke Ujung Pangkah.

Perahu-perahu nelayan tersebut bersandar lengkap dengan hasil tangkapannya. Pengunjung bisa memanfaatkan momen tersebut untuk mengadakan pesta bakar ikan kecil-kecilan bersama kawan-kawan. Tak perlu khawatir acara bakar-ikan itu akan memakan bajet yang mencekik. Sebab, harga ikan-ikan hasil tangkapan nelayan tersebut sangatlah murah.

Bahkan terlalu murah untuk ikan-ikan terbaik dalam kondisi segar yang jika di restoran mewah harganya bisa sampai ratusan ribu atau bahkan mungkin juataan rupiah. KBID-NAK

Related posts

Lestarikan Tradisi Pesantren, PKS Gelar Lomba Baca Kitab Kuning

RedaksiKBID

Dewan Minta Pemkot Surabaya Beri Diklat Lurah se-Surabaya Terkait Dana Kelurahan

RedaksiKBID

Support Piala Dunia U-17 di Surabaya, Pemkot Perbaiki Akses Jalan Masuk dan Lahan Parkir

RedaksiKBID