
KAMPUNGBERITA.ID – Keputusan Bupati Trenggalek, Emil Dardak untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 mendampingi Khofifah Indar Parawansa, bakal memengaruhi jalanya pemerintahan di Kabupaten Trenggalek. Seperti diketahui, Emil Dardak adalah Bupati terpilih pada Pilkada 2015 silam. Emil diusung PDIP berpasangan dengan Wakil Bupati Mochamad Nur Arifin.
Sebelumnya, DPC PDIP Trenggalek berharap banyak pada pasangan muda tersebut dalam memimpin Trenggalek agar lebih maju sebagaimana harapan masyarakat. Namun, di tengah perjalanan Emil memilih mamu Pilgub Jatim dan keputusan tersebut dinilai DPC PDIP Trenggalek sebagai tindakan mencederai mandat rakyat Trenggalek yang telah memilih.
Ketua DPC PDIP Trenggalek, Doding Rahmadi mengatakan, meski Emil yang sebelumnya diusung pada Pilkada 2015 memilih ‘meninggalkan’ amanat rakyat, PDIP Trenggalek dengan segala daya upaya akan tetap bekerja untuk kepentingan rakyat, termasuk menyelesaikan janji-janji kampanye Pilkada hingga akhir masa jabatan kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Doding bahkan membandingkan sikap Emil dengan daerah lain, seperti Kota Surabaya. Menurutnya, betapa warga Surabaya sungguh beruntung karena mendapatkan pemimpin yang berhati baja. Walikota Tri Rismaharini dengan tegas menolak dicalonkan dalam Pilkada DKI maupun Pilkada Jawa Timur.
”Bu Risma memilih tetap setia bersama rakyat Kota Surabaya yang memberikan mandat, sekalipun beliau telah banyak melakukan perubahan dan meraih prestasi pemerintahan,” katanya.
Menurutnya, bisa jadi Trenggalek yang mayoritas warganya hidup dari pertanian, dengan kemiskinan tinggi, tidak menantang Bupati Emil Dardak untuk berupaya membenahi. Sehingga di tengah jalan mengambil pilihan politik berbeda dari mandat yang diterimanya.
”Bukankah Pilkada Jawa Timur menjadi tangga untuk kenaikan karir pemerintahan?,” sergah dia.
Sebagai parpol yang ikut mengusung dalam Pilkada 2015, PDIP meminta maaf kepada rakyat Trenggalek jika pilihan politik Bupati Emil telah menciderai mandat-mandat yang diberikan, ketika rakyat ramai-ramai memilih di bilik suara.
Dia berharap pada Wakil Bupati Mochamad Nur Arifin bisa sekuat Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang tetap semangat, dan terus bekerja keras menyelesaikan mandat dan janji kampanye. Terlebih, katanya, nanti pasca penetapan calon gubernur-calon wakil gubernur oleh KPU, Pak Bupati harus cuti, dan pimpinan pemerintahan dipegang Wakil Bupati.
”Pak Wabup tetaplah semangat dan istiqomah menemui rakyat di pelosok-pelosok desa, menginap di rumah-rumah penduduk, mendengarkan suara mereka, menangis dan tertawa bersama rakyat, sebagaimana pesan Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata dia. KBID-NAK