KampungBerita.id
Kampung Bisnis Teranyar

Hindari Kejahatan Perbankan, BPR Manfaatkan Data Ditjen Dukcapil

Sekda Prov H Akhmad Sukardi memukul gong saat Seminar Outlook Ekonomi – Politik Indonesia Tahun 2018 Prospek bagi BPR – BPRS.

KAMPUNGBERITA.ID – Dalam upaya menghindari terjadinya kejahatan perbankan seperti pembobolan, pencucian uang dan pendanaan terorisme, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) harus memanfaatkan data kependudukan milik Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri.

Hal itu disampaikan Sekdaprov Jatim Dr H Ahkmad Sukardi MM, saat membuka Seminar Outlook Ekonomi-Politik Indonesia Tahun 2018 dan penandatanganan perjanjian kerjasama akses data kependudukan antara BPR-BPRS anggota DPD Perbarindo Jatim dengan Ditjen Dukcapil di Hotel Shangrilla Surabaya, Senin (8/1).

Dengan adanya akses penggunaan database kependudukan dari Dukcapil, BPR akan dapat mengakses informasi calon nasabah dengan lebih cepat. Tak hanya itu, indikasi pemalsuan data akan segera diketahui dan proses layanan keuangan yang akan diterima nasabah juga menjadi lebih cepat.

“AKses data ini memudahkan untuk bertransaksi dan mengetahui riwayat calon debitur atau peminjam. Cukup melihat di KTP, semua data akan terbuka,” jelasnya.

Data kependudukan dipandang perlu bagi BPR untuk bekerjasama dengan Ditjen Dukcapil. Harapannya, seluruh BPR di Indonesia dapat memanfaatkan data kependudukan yang tersimpan dalam Ditjen Dukcapil.

Saat ini BPR milik Pemprov Jatim yakni Bank UMKM, pada 2017 kemarin berhasil membukukan laba sebesar Rp 46,998 miliar dengan jumlah total aset sebesar RP 2,388 triliun serta kredtit yang diberikan sebesar RP 1,771 triliun.

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto SE.MM mengatakan, keterbatasan database menjadi permasalahan serius dalam memberikan pinjaman.

“Terkadang banyak ditemukan kartu identitas yang sudah tidak layak atau pndah rumah. Untuk itu, akses data mutlak diperlukan untuk dapat mengetahui identitas calon debitur maupun konsumen BPR,” tegasnya.
Ia menambahkan, BPR banyak melayani peminjam usaha mikro dengan range kurang dari Rp 50 juta. “Kami juga terus berkomitmen untuk mengenalkan masyarakat yang awam terhadap perbankan,” pungkasnya. KBID-NAK

Related posts

Grafik Persebaran Covid-19 di Sidoarjo Menurun, Kapolresta Minta Warga Waspadai Klaster Pilkada

RedaksiKBID

PAC PDI-P Lakarsantri Konsolidasi dan Penguatan Sistem Kerja secara Berkala

RedaksiKBID

Gubernur Khofifah Minta Pemkot Surabaya Bisa Lebih Bersinergi dengan Pemprov Jatim

RedaksiKBID