KampungBerita.id
Kampung Raya Politik & Pilkada Surabaya Teranyar

Tak Bisa Usung Calon Sendiri, Gerindra Surabaya Tunggu Arahan DPP untuk Pilkada 2024

Sekretaris DPC Partai Gerindra Surabaya, Bahtiyar Rifai.@KBID-BE

KAMPUNGBERITA.ID-Meski Partai Gerindra Surabaya memperoleh delapan kursi di DPRD Kota Surabaya, namun belum memutuskan bakal calon wali kota (bacawali) yang akan diusung di Pilkada 2024.

“Belum ada pembicaraan di DPC karena semua masih fokus pada hasil sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Setelah itu, mungkin baru ada petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis ( juknis) dari DPP untuk Pilkada 2024,” ujar Sekretaris DPC Partai Gerindra Surabaya, Bahtiyar Rifai, kemarin.

Dia mengatakan, dengan delapan kursi Partai Gerindra memang punya potensi untuk mengusung calon sendiri. Hanya saja, masih butuh tambahan dua kursi dan itu bisa terpenuhi jika berkoalisi dengan parpol lain.

“Sekali lagi, sampai sekarang belum ada pembicaraan ke sana. Karena pendaftaran pilkada kan masih bulan Agustus. Ya, mungkin setelah Lebaran akan ada komunikasi terkait pilkada ini,”ungkap dia.

Terkait munculnya nama Ahmad Dhani dan Cahyo Harjo Prakoso, Bahtiyar Rifai yang juga anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya mengaku jika munculnya nama-nama tersebut adalah usulan dari masyarakat.
“Ahmad Dhani memang digadang-gadang, tapi setahu saya ia akan fokus di DPR RI. Itu setahu saya, tapi kalau partai memerintahkan ya belum tahu lagi. Setahu saya saat ini belum ada juklak dan juknis dari DPP maupun DPD terkait pilkada,”beber dia.

Lebih jauh, Bahtiyar menjelaskan, terkait pilkada, hampir seluruh Indonesia belum ada instruksi dari DPP. Meski demikian, ada beberapa daerah yang sudah memiliki tiket penuh, seperti Jember dan Lumajang.
Dua daerah tersebut memang  diprioritaskan mengusung kader sendiri karena sudah mengantongi golden tiket, yakni dapat 10 kursi.

“Kalau di Jember kemungkinan Gus Fawait yang diusung, sedangkan di Lumajang itu calon yang diusung adalah ketua DPC Partai Gerindra,” tutur dia.

Di Pilkada Surabaya, apakah Partai Gerindra akan bergabung dengan Koalisi Gotong Royong yang disebut-sebut akan mencalonkan Eri Cahyadi atau mengusung calon sendiri? Bahtiyar menegaskan, pada prinsipnya, kepemimpinan terbaik yang akan didukung Partai Gerindra. Selain itu, juga akan melihat dulu seperti apa instruksi dari DPP.

“Yang jelas, nanti kita sampaikan ke DPP jika di Surabaya dapat delapan kursi. Artinya, masih kurang dua kursi untuk usung calon sebagai kepala daerah,” imbuh dia.

Tapi, lanjut dia, kalau nanti dirasa belum ada kader internal yang siap maju, otomatis Partai Gerindra Surabaya akan melihat kader di luar partai yang itu senafas dengan perjuangan Partai Gerindra.

Soal Eri Cahyadi, Bahtiyar menyebut selama kepemimpinannya apa yang dicapai di Surabaya sudah cukup bagus. Tinggal nanti diteruskan.
“Tapi kita belum tahu Partai Gerindra nanti berlabuh ke siapa. Kita tunggu tanggal mainnya saja,” tambah dia.

Menanggapi isu Partai Gerindra, PKB dan PSI berkoalisi mengusung calon sendiri? Dia menyebut belum tahu. Karena seperti disampaikan di awal, untuk Pilkada Surabaya sampai detik ini belum ada arahan dari DPP untuk mendukung si A atau si B.

“Kita hanya menyampaikan bahwa di Surabaya saat ini wali kota dan wakil wali kota sudah melakukan safari politik ke partai-partai.Ya, kita sampaikan saja apa adanya. Tentunya semua keputusan nanti ada di tangan Bapak  Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani, ” tandas dia.

Begitu juga soal rumor Musyafak Rouf bakal dipasangkan dengan Cahyo Harjo Prakoso/Ahmad Dhani, Bahtiyar mengaku tidak tahu.
Tapi kalau desakan dari masyarakat dan internal Partai Gerindra terkait Cahyo Harjo  Prakoso dan Ahmad Dhani , tokoh yang terpilih di Dapil Surabaya, memang ada. Tapi semua akan dikembalikan kepada keputusan partai, mengingat Partai Gerindra tidak bisa mencalonkan sendiri karena perolehan suara kurang dua kursi.

Bagaimana kalau koalisi tiga parpol di atas terwujud? Bahtiyar menyatakan, tidak ada masalah. Yang penting, ada komunikasi dan implementasinya ke depan seperti apa Surabaya ini.

“Saya kira tak menutup kemungkinan potensi itu ada, cuma saat ini di internal Gerindra belum ada hal yang mengarah ke sana. Jadi kalau muncul isu-isu seperti itu, saya kira wajar saja. Karena proses pilkada baru Agustus, ” tambah dia.

Bahtiyar menegaskan,
siapapun yang ditunjuk nanti, selama itu hasil keputusan DPP dan disepakati parpol koalisi, maka wajib hukumnya untuk diamankan dan disosialisasikan. KBID-BE

Related posts

Launching Rumah Aspirasi di Banyu Urip, Reni Astuti: Dari Sini Akan Melahirkan Kebaikan untuk Surabaya

RedaksiKBID

DPRD Surabaya Minta Aplikasi SKM Online segera Diaplikasikan di Tingkat RW

RedaksiKBID

Pemkab Bojonegoro Akan Daftarkan Ketua RT dan RW BPJS Ketenagakerjaan

DJUPRIANTO