
KAMPUNGBERITA.ID-Warga Surabaya, khususnya di wilayah Surabaya Utara masih kesulitan mengakses layanan air bersih dari Perumda Air Minum Surya Sembada (dulu PDAM).
Sebenarnya warga tidak ada masalah dengan Perumda Air Minum Surya Sembada. Tidak tersalurnya pipa-pipa ke rumah warga tersebut karena mereka menempati lahan abu-abu (diklaim milik PT KAI) yang tidak terjamah Perumda Air Minum Surya Sembada. Jika toh mereka memasang pipa di lahan yang bukan milik warga, akan kena tuntutan.
Untuk mensiasati kesulitan mengakses air bersih tersebut, Perumda Air Minum Surya Sembada bisa menggunakan sistem master meter. Yakni sebuah sistem yang memungkinkan mereka melayani pelanggan yang secara administrasi tidak dapat dilayani pasang baru Perumda Air Minum. Namun sistem ini membuat warga harus membayar lebih mahal karena dikelola secara swadaya oleh Forum Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Reni Astuti yang sedang menjalani reses di dapilnya, yakni Dapil Jatim I (Surabaya- Sidoarjo), mengaku dirinya mendapat informasi masalah ini dari warga.
Selain itu juga dari Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Mohammad Faridz Afif yang juga menyampaikan secara langsung permasalahan yang dihadapi warga Surabaya Utara ini kepadanya.
Dari pengaduan warga dan informasi tersebut, Reni Astuti melihat jika teman-teman di DPRD Kota Surabaya sebenarnya sudah berusaha maksimal membantu warga, tapi ada kewenangan yang itu wilayahnya ada di PT KAI Daop 8.
“Kemarin saya menugasi tenaga ahli saya untuk komunikasi dengan Perumda Air Bersih Surya Sembada guna mencari tahu persoalannya seperti apa dan mencari solusi bersama,” ujar dia.
Apalagi setahu Reni Astuti, target Perumda Air Bersih Surya Sembada untuk pemenuhan air bersih di Surabaya 100 persen. Artinya, seluruh wilayah Surabaya semua teraliri air bersih PDAM.
Artinya, kalau ada kendala di tempat-tempat yang masih ada halangan,maka harus dicarikan solusi bersama. Mengingat masalah air bersih itu masalahnya sangat luas. Nanti bicara tentang stunting maupun gizi anak.
“Kalau bicara hak dasar, air ini sangat penting dan harus dipenuhi. Bahkan, kalau misalnya di suatu wilayah air bersih belum bisa disalurkan, mestinya Perumda Air Minum bisa membantu penyaluran air bersih di wilayah itu secara sementara pakai mobil tangki. Ini kan sudah wilayah sosial. Saya kira ini adalah programnya Perumda Air Minum yang bisa diambil dari situ. Paling tidak sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat, sambil kemudian ada solusi permanen. Itu nanti bagaimana?” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya periode 2019-2024.
Setahu politisi senior PKS ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi selalu proaktif dan gerak cepat (gercep) bagaimana orang Suroboyo tidak susah. Mengingat urusan air kalau tidak ada, itu susah. Mestinya Perumda Air Bersih Surya Sembada bisa menangkap ini.
“Kalau ada kejadian seperti ini yang jadi pertanyaan, apakah PDAM sudah koordinasi dengan PT KAI, itu harus dicek. Kalau belum ada koordinasi berarti kan perlu ditingkatkan lagi untuk memenuhi kebutuhan dasar terkait Kota Surabaya.
Jangan sampai hak dasar itu terabaikan,” tegas dia.
Dia sangat berharap urusan air di Surabaya sudah selesai tahun 2025, karena ini juga menjadi target Pemkot Surabaya, yakni pemenuhan air bersih 100 persen.
Reni Astuti yang juga anggota Komisi V DPR RI menyampaikan, meski dirinya ada di Komisi V, namun saat menjalani reses di Dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) ada berbagai permasalahan yang disampaikan. Kadang masyarakat menyampaikan itu tidak melihat komisinya apa. Begitu ada wakil rakyat datang langsung disampaikan.
“Tugas sayalah kemudian nanti mendelegasikan, mendistribusikan atau menyampaikan berbagai persoalan tersebut berkolaborasi dengan teman-teman yang ada di komisi terkait,” pungkas dia.
Sebelumnya Dirut Perumda Air Minum Surya Sembada Surabaya, Arif Wisnu Cahyono mengaku memang ada warga Surabaya belum bisa mendapat akses layanan air bersih. Utamanya mereka yang tinggal di aset milik PT KAI.
“Secara prinsip PDAM akan memasang jaringan sepanjang mendapatkan izin dari pemilik lahan. Dalam hal ini PT KAI Daop 8,” pungkas dia. KBID-BE