KampungBerita.id
Headline Nasional Teranyar

Hari Santri, Kiai Hasyim Mendadak ‘Muncul’ di Alun-alun Brebes

KH Hasyim Asy’ari memimpin para santri melakukan perlawanan terhadap pasukan sekutu

KAMPUNGBERITA.ID – Peringatan Hari santri Nasional (HSN) 2017 disambut suka cita seluruh masyarakat di Indonesia, terutama umat Islam. Di hampir setiap kabupaten dan kota di Indonesia, digelar perayaan yang diawali beragam lomba dan pada puncaknya digelar upacara bendera.

Di Brebes, sosok Pahlawan Revolusi yang tak lain adalah penggagas Resolusi Jihad, Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari tibt-tiba muncul saat peringatan Hari santri di Alun-alun Brebes. Kemunculan pendiri Nahdaltul Ulama (NU) tentu membuat heboh para peserta upacara dan masyarakat yang datang memadari alun-alun.

dengan mengenakan jubah dan sorban hijau yang diikatkan di kepala, Kiai Hasyim bersama para santri menyerang pasukan sekutu Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia di Surabaya.

Sosok Kiai Hasyim tersebut dimuculkan dalam sosio drama kolosal yang diperankan oleh Lembaga Seni dan Budaya Indonesia (Lesbumi) dan Koalisi Teater Brebes pada peringatan Hari Santri Nasional ke-2 di alun-alun Brebes, Minggu, 22 Oktober 2017.

Upacara Hari Santri tingkat Kabupaten Brebes diikuti sebanyak 5.000 santri dari berbagai pondok pesantren di Brebes. Di antaranya, ibu-ibu Muslimat NU, Fatayat NU, Ansor, IPNU-IPPNU, dengan mengenakan busana sarung bagi lelaki dan busana muslimah bagi perempuan.

Termasuk Undangan Forkopimda juga mengenakan sarung ala santri. Sebagai Inspektur upacara Bupati Brebes Idza Priyanti yang membacarakan sambutan Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj

“Di hadapan konsul-konsul Nahdlatul Ulama seluruh Jawa dan Madura bertempat di kantor Hoofdbestuur Nahdlatul Oelama di Jl Bubutan VI/2 Surabaya, digaungkan dengan pidato Hadratus Syaikh yang menggetarkan,” ujar Idza seperti dilansir liputan6.com.

“Yakni berperang menolak dan melawan penjajah itu fardhu ‘ain bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94 kilometer dari tempat-tempat dan kedudukan musuh,” kata Idza mengutip pidato KH Hasyim Asy’ari dalam amanat Ketua Umum PBNU.

Kaum santri mempelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya azas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menyatakan bahwa NKRI sudah final sebagai konsensus nasional (ma’adhadah wathoniyah).

Upacara Hari Santri Nasional kali ini cukup berbeda. Upacara bendera didahului dengan dengan pembacaan Al Quran dan Sholawat Nabi serta menyanyikan Mars Syubbanul Waton.

Selain pementasan drama kolosal, ada juga ikrar santri dan kesetiaan santri terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Upacara ditutup dengan pembagian hadiah dari lomba-lomba yang digelar untuk memeriahkan Hari Santri Nasional

Lomba-lomba itu meliputi, lomba bola api, pawa taaruf, qasidah, srakalan, hafalan juz 30, pildacil, baca puisi islami, hadroh, hafalan Nadhom Imriti, Nadhom Alfiyah, dan Qiroatul Kutub.KBID-NAK

Related posts

Wali Kota Eri Minta Maaf Soal Banjir, Toni: Luar Biasa, Mantap!

RedaksiKBID

BanyaK Raih Prestasi, Masyarakat Kota Mojokerto Antusias Daftarakan Anaknya ke Sekolah Negeri

RedaksiKBID

Ribuan Santri Ponpes Al-Falah Kediri Suguhkan Keragaman Budaya Lewat Parade

RedaksiKBID