KampungBerita.id
Headline Kampung Raya Surabaya Teranyar

KBS Terus Berbenah, Tim Pemkot Surabaya dan KBS Melakukan Studi Kelayakan Pembangunan Taman Wisata Komodo

Hasil penangkarakan komodo di KBS yang baru menetas.@KBID-2022.

KAMPUNGBERITA.ID-Salah satu koleksi satwa langka yang dimiliki Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) adalah komodo. KBS kini menampung 162 komodo, 29 di antaranya baru menetas beberapa bulan lalu, dan menjadi kelompok populasi kedua komodo. Populasi terbesarnya tentu saja di kawasan Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

PDTS KBS yang dipimpin Khoirul Anwar ini, rencananya akan melakukan pengembangan dengan membangun destinasi wisata baru, yakni Wisata Taman Komodo. Saat ini masih mematangkan masterplannyadan melakukan feasibility study atau studi kelayakan. Kabarnya, tahun depan manajemen KBS akan mempresentasikan dihadapan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Humas PDTS KBS, Agus Supangkat ketika dikonfirmasi membenarkan rencana membangun destinasi wisata Taman Komodo. “Itu memang rencana jangka panjang,” ujar dia.

Agus Supangkat menjelaskan, ada beberapa lokasi yang jadi alternatif pembangunan Taman Wisata Komodo, yakni di Surabaya Barat dan Surabaya Timur .

Saat ini, menurut dia, tim dari Pemkot Surabaya dan KBS masih melakukan studi kelayakan. “Ya, mudah- mudahan rencana yang cukup bagus, baik dari sisi wisata maupun konservasi ini bisa secepatnya terealisasi. Dengan begitu, warga Surabaya tidak perlu jauh-jauh datang ke Pulau Komodo (NTT) kalau ingin melihat komodo,” ungkap Agus Supangkat.

Dia menambahkan, nantinya masyarakat bisa belajar di destinasi wisata baru tersebut. “Pengunjung bisa melihat perkembangan komodo mulai dari kecil hingga dewasa, termasuk perilaku hewan purba itu waktu makan atau saat kawin, dan lain-lain. Mohon doanya agar rencana tersebut bisa terwujud sehingga bisa dijadikan sarana edukasi, konservasi, dan rekreasi untuk masyarakat,” tandas dia.

Humas PDTS KBS, Agus Supangkat (kiri) bersama tim riwa-riwi Jurnalis DPRD Kota Surabaya (Judes).@KBID-2022

Agus Supangkat mengakui, komodo yang merupakan salah satu warisan dunia, dikembangbiakkan di KBS sejak 1980-an hingga saat ini. Bahkan, reptil tersebut bisa berkembang biak cukup baik dan diatur manajemen perkawinannya. Ini untuk melestarikan spesies yang terancam punah tersebut.

Saat ini, lanjut dia, KBS memiliki koleksi lebih kurang 133 komodo. Kemudian ada tambahan 29 komodo yang baru menetas dalam proses penangkaran beberapa bulan lalu. “Jadi, Total KBS punya koleksi 162 komodo. Ini merupakan sesuatu yang luar biasa bagi masyarakat maupun peneliti,”tegas dia.

Ke depan, lanjut dia, ini bisa sebagai bahan tukar menukar hewan. Tidak hanya antara sesama kebun binatang, tapi karena komodo ini merupakan satwa langka yang masuk 10 besar satwa yang dilindungi di Indonesia, maka bisa juga menjalin hubungan antar negara. “Misalnya, komodo kita tukar atau kirim ke luar negeri. Tapi ini tidak mudah karena izinnya dari presiden,” imbuh dia.

Rencana PDTS KBS membangun destinasi Taman Wisata Komodo, mirip Pulau Komodo di NTT mendapat dukungan penuh dari DPRD Kota Surabaya.

Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Baktiono mengatakan, rencana itu cukup bagus dan bisa mendongkrak citra Kota Surabaya sebagai salah satu tujuan wisata.

Selain itu, kata Baktiono, secara tidak langsung BUMD milik Pemkot Surabaya ini ikut andil melestarikan satwa yang menjadi ikon Indonesia.

Saat ini diperkirakan hanya ada 3.458 komodo dewasa dan bayi di alam liar. Riset lain menyebutkan angkanya bahkan tinggal kisaran 2.500.

Untuk lokasi pembangunan Taman Wisata Komodo, Baktiono mengaku memang ada dua lokasi yang diusulkan manajemen PDTS KBS sebagai inisiator, yakni di kawasan Mangrove Wonorejo (Surabaya Timur) dan Kawasan Banyuurip (Surabaya Barat). Namun, menurut politisi senior PDI-P ini Kawasan Mangrove Wonorejo tampaknya lebih cocok sebagai habitat komodo. Karena, Wonorejo itu daerah pesisir yang cuaca dan suhunya mirip dengan Pulau Komodo. Di sana ada bukit-bukit. Karena itu, nanti harus dibangun perbukitan.

Meski demikian, dia
meminta manajemen KBS mempersiapkan dengan matang. Begitu komodo dilepas bisa langsung beradaptasi dengan lingkungan barunya. “Manajemen KBS harus melakukan kajian secara detail lebih dulu. Jangan tergesa-gesa karena Taman Wisata Komodo nanti harus menjadi tempat wisata yang aman dan nyaman bagi pengunjung,” tegas dia.

Lebih jauh, Baktiono menandaskan, jika proyek ini terealisasi, maka bisa dijadikan satu paket wisata di Surabaya. Misalnya, setelah berkunjung di KBS, pungunjung bisa langsung dibawa ke Taman Wisata Komodo dan Kawasan Wisata Mangrove Wonorejo. Kemudian dilanjutkan ke THP Kenjeran, dan Museum Tugu Pahlawan.

Bahkan, kalau bisa dipromosikan lagi untuk Wisata Pahlawan Nasional, seperti rumah kelahiran Bung Karno, makam WR Soepratman, makam Bung Tomo dan lain lain. “Sehingga para pengunjung dari luar kota nantinya bisa seharian di Surabaya. Dan ini tentu diharapkan bisa meningkatkan PAD dari sektor pariwisata, ” jelas dia.

Namun sebelum Taman Wisata Komodo itu dibangun, lanjut dia, Pemkot Surabaya harus menyiapkan akses jalan ke Wonorejo. Sehingga nanti bisa terintegrasi dengan tempat wisata lainnya. “Ya, semuanya harus dipersiapkan secara matang. Termasuk angkutan bus dan lahan parkirnya yang luas,”pungkas Baktiono.

Terus Berbenah

Di sisi lain, pasca pandemi Covid-29, KBS tetap melaksanakan fungsinya sebagai tempat edukasi, konservasi dan rekreasi. Manajemen terus berupaya

meningkatkan pelayanan terbaik buat pengunjung.

“Seperti kita lihat di depan pintu utama KBS sekarang sudah luas dan nyaman. Pembelian tiket juga lebih dipermudah dan tidak perlu antre,”ujar Humas PDTS KBS, Agus Supangkat.

Bahkan, penataan dan pengembangan KBS dilakukan seperti digitalisasi layanan pembayaran atau e-ticketing. Pembayaran tiket dapat dilakukan melalui tiga cara, yakni QRIS, Tiket Corner dan Brizzi.
“Jadi arahnya ke era digitalisasi. Ini untuk memudahkan masyarakat untuk mengunjungi KBS,”imbuh dia.

Kolam renang untuk anak-anak di KBS mulai dioperasikan Juli lalu.@KBID-2022

Sementara di dalam, terkait satwa KBS, Agus Supangkat menyatakan jika kesejahteraan satwa menjadi perhatian utama dari manajemen KBS. Di antaranya, kandang-kandang satwa sudah direnovasi, sehingga satwa-satwa lebih nyaman, seperti di alam liar. Jadi, ini sesuai dengan standar operasional prosedur.

Di bidang edukasi masyarakat, lanjut dia, manajemen KBS juga membuat program dan event-event, termasuk paket-paket edukasi untuk mendukung program yang ada di sekolah.
“Jadi ada paket khusus yang didesain untuk menjangkau pembelajaran sekolah. Yakni ada tambahan pemandu dan fasilitas lain-lain,” beber dia.

Sedangkan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung KBS, kata Agus Supangkat, manajemen juga membenahi lingkungan secara bertahap. Bahkan, sekarang tampak lebih bersih dan asri. Bahkan, untuk tempat-tempat istirahat, manajemen membuat spot-spot untuk foto bersama atau selfie yang Instagramable.

Terkait tiket masuk KBS, Agus Supangkat menjelaskan, untuk tiket masuk KBS dipatok Rp 15.000 per orang. Untuk rombongan di atas 30 orang akan diberikan harga khusus. ” Untuk tiket masuk tetap terjangkau, tidak ada kenaikan, ” tandas dia.

Saat ini, kata dia, ada beberapa wahana yang bisa dinikmati pengunjung di KBS yang memiliki 2.100 satwa yang terdiri dari 212 spesies Bahkan, kolam renang untuk anak-anak sudah dioperasikan lagi mulai Juli.

Lebih dari itu, jelas Agus Supangkat, Lebaran lalu manajemen KBS menambah wahana baru untuk menarik daya tarik pengunjung, yakni The Adventure Aquanoctudio Park of Zoorabaya yang merupakan pengembangan dari wahana akuarium dan Story Animal Studio yang memutarkan beberapa film edukasi tentang satwa.

“Wahana The Adventure Aquanoctudio Park of Zoorabaya dilengkapi dengan beragam koleksi satwa awetan untuk sarana edukasi di ruang diorama,” tutur Agus Supangkat.

Wahana lainnya yang tetap menarik untuk dikunjungi antara lain Wahana Kid Zoo, Animal Edutainment, Wisata Perahu, Animal Story dan Tunggang Onta dan Gajah.

Namun karena di Jatim lagi merebak penyakit mulut dan kuku (PMK) dan belakangan ada virus cacar monyet, maka sejak Mei 2022 lalu ada beberapa wahana yang ditutup sementara oleh manajemen KBS, yakni tunggang satwa (gajah dan onta). Harapannya, pengunjung tetap aman berkunjung ke KBS. “Jika kondisi sudah normal kembali, wahana tunggang satwa yang cukup diminati ini akan kita buka lagi, ” pungkas dia.KBID-BE

Related posts

Ketua Fraksi PKB Kabupaten Bojonegoro Dukung Pemasangan Portal Jembatan TBT

RedaksiKBID

Target 100 Persen, Golkar Surabaya Pasang Kader Partai pada Pileg 2019

RedaksiKBID

PPP Surabaya Targetkan 5 Kursi, Ali Mahfud: Insya Allah dengan Kerja Politik Perolehan Suara Akan Meningkat

RedaksiKBID