KampungBerita.id
Headline Politik & Pilkada Teranyar

Terindikasi Konflik, Masyarakat Jatim Serukan Pilgub Damai

Aliansai Masyarakat Jatim saat menggalang tandatangan di Taman Bungkul Surabaya untuk Pilgub Jatim damai.

KAMPUNGEBRITA.ID – Aliansi Masyarakat Jawa Timur Cinta Damai menyerukan pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur yang dilaksanakan 2018 nanti berjalan damai. Pasalnya, ada indikasi potensi konflik yang cukup kuat setiap pilgub digelar.

Seruan itu berwujud dengan aksi satu juta tanda tangan untuk Jatim damai di area Car Free Day (CFD) Taman Bungkul, kemarin (24/9). Ada dua media berupa baner yang terbentang panjang untuk dibubuhkan tanda tangan oleh pengunjung.

Koorlap aksi Hasanuddin berharap masyarakat Jatim dewasa dalam menghadapi pilkada. Sebab, pesta demokrasi setiap lima tahun sekali itu esensinya bukan menang atau kalah, melainkan mencari pemimpin yang terbaik.
“Kalah gak usah ngamuk, menang jangan sombong,” ujarnya.

Udin Sakera, panggilannya, ini memandang, potensi konflik dalam pilgub Jatim cukup tinggi. Saat ini, kritik dan black campaign sangat mudah dilakukan. Padahal bisa memicu konflik yang berkepanjangan.
“Kritikan dulu tabu, sekarang tidak tabu lagi, sekarang juga dengan mudah muncul informasi hoax, bahkan propaganda yang tidak ingin masyarakat kondusif juga ada,” ungkapnya.

Padahal konflik hanya menyisakan masalah. Masyarakat sendiri yang akan dirugikan. Pilgub selesai, bisa jadi konflik dalam masyarakat terus berlarut. Kondisi ini akan memicu ketegangan sosial yang merugikan kondusifitas hidup bermasayarakat.

Karena itu, aksi damai dengan sejuta tanda tangan ini mendorong bersama-sama menjaga persatuan untuk Jawa Timur aman dan kondusif. Toleransi di tengah perbedaan tidak sampai memicu perselisihan.

Selain itu, berpikir jernih dalam menghadapai provokasi diperlukan. Kerukujan dan keutuhan dalam bingkai kebhinnekaan harus dipelihara dengan baik. Sehingga bisa tercipta masyarakat jawa timur yang aman dan damai. “Kami menolak segala bentuk politisasi agama,” kata Udin.

Penolakan ini cukup beralasan. Isu agama sangat mudah digoreng untuk memunculkan riak-riak konflik di masyarakat. Fenomena ini acapkali muncul dalam momen pilkada. Karena agama memunculkan sensitifitas yang tinggi. “Jangan memanas-manasi keadaan dengan isu agama, apalagi hanya untuk kepentingan politik sesaat,” terangnya.

Selain di Surabaya, aliansin jatim cinta damai ini akan mencona keliling ke beberapa daerah di Jawa Timur. Endingnya, hasilnya nanti akan disampaikan ke presiden RI Joko Widodo.

Iqbal Ahmad, salah satu pengunjung CFD menyambut baik inisiasi dari aliansi masyarakat Jatim cinta damai. Gerakan menebar kedamaian ini sangat perlu digelorakan, apalagi dalam menghadapai situasi masyarakat yang mudah terprovokasi.

Mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya ini menilai, konflik sosial biasanya dengan mudah mewarnai setiap momen pilkada. Demi mendukung dan menginginkan calon yang dijagokan, masyarakat melupakan pentingnya hidup aman dan damai.

“Gerakan serupa perlu diikuti oleh elemen lainnya, kalau perlu adakan gerakan serentak di setiap kabupaten/kota di Jatim,” katanya. KBID-NAK

Related posts

Jenazah Tertukar, Makam Warga Desa Magersari Sidoarjo Dibongkar

RedaksiKBID

Perda Penataan dan Pemberdayaan PKL Segera Disahkan, Ning Ita : Untuk Kesejahteraan Masyarakat Kota Mojokerto

RedaksiKBID

Dukung Polda Jatim, MUI Minta Kasus Prostitusi Online Diungkap Semua

RedaksiKBID