KampungBerita.id
Surabaya Teranyar

Banyak Suara Terbuang Sia-sia, Partai NasDem Dukung Pemekaran Dapil

Imam Syafii.@KBID2021

KAMPUNGBERITA.ID – Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Imam Syafi’i mendukung rencana KPU Kota Surabaya melakukan pemekaran daerah pemilihan (dapil) di Surabaya pada Pemilu 2024.

“Ya, secara pribadi maupun sebagai anggota Komisi A, saya mendukung kalau ada pemekaran dapil, jika memang kursi di DPRD Kota Surabaya ditambah dari sebelumnya 50 kursi menjadi 55 kursi, ” ujar Imam Syafi’i ketika dikonfirmasi Senin (24/5/2021).

Kenapa demikian? Imam Syafi’i beralasan, biar kontestasi pemilihan legislatif (pileg) biayanya
menjadi lebih murah. Lantas, mantan jurnalis ini mencontohkan dirinya yang berasal dari dapil I dengan enam kecamatan (Tegalsari, Genteng, Simokerto, Bubutan, Krembangan, Gubeng). Itu berarti Imam Syafi’i harus mendatangi enam kecamatan tersebut dan memperkenalkan diri kepada konstituen untuk memilihnya. Ini kan biayanya jauh lebih besar.

Apalagi, lanjut dia, teman-teman di dapil 5 dengan sembilan kecamatan.
“Itu ketika belum jadi anggota dewan saja biayanya cukup besar. Kemudian kalau sudah jadi, satu dapil dengan banyak kecamatan, harus memaintenance (merawat).
Dalam arti bagaimana kita sebagai wakil rakyat itu melayani. Apa kah kita sanggup melayani enam kecamatan. Terus di dapil 5 dengan sembilan kecamatan yang jaraknya jauh. Ini kan memakan waktu dengan biaya besar. Artinya, baik belum jadi atau sesudah jadi rasanya berat bagi anggota dewan kalau dapil itu terdiri dari banyak kecamatan,” ungkap dia.

Bandingkan dengan Sidoarjo, tetangga Surabaya yang jumlah penduduknya lebih sedikit punya 28 kecamatan, tapi dapilnya ada enam. Sementara Surabaya yang jumlah penduduknya lebih banyak memiliki 31 kecamatan yang terbagi hanya dalam lima dapil.

Karena itu, Imam Syafi’i berharap ada pemekaran dapil di Surabaya. “Saya membayangkan misalnya satu dapil itu ada empat atau lima kecamatan. Sehingga fokus kami melayani masyarakat itu bisa lebih optimal,” tandas dia.

Ditanya kalau ada pemekaran dapil, sebaiknya yang dimekarkan itu hanya dapil 3 dan dapil 5 saja atau semua dapil ditata ulang? Imam Syafi’i setuju jika semua dapil dilakukan penataan ulang dengan pertimbangan letak demografis. Mengingat jumlah penduduk Surabaya juga sudah berubah. Apalagi, basic untuk terpilih menjadi anggota dewan adalah hasil suara agregat jumlah penduduk di setiap kecamatan. Sehingga kecamatan yang memiliki jumlah penduduk besar tentu jadi prioritas.

Soal penataan dapil itu, Imam mencontohkan
Kecamatan Asemrowo yang selama ini masuk dapil 5, padahal sebenarnya dekat dengan dapil I. Sebaliknya, Gubeng yang berada di dapil 1, itu lebih dekat dengan Sukolilo (dapil 3).

” Saya rasa untuk pemekaran dapil ini perlu adanya kajian akademis. Mengingat sistem kemarin (5 dapil), ada 55 ribu suara mubazir. Artinya suara one man one vote itu jadi sia-sia. Kita ingin suara mubazir itu ditekan sekecil mungkin. Jangan sampai suaranya sisa banyak tapi tak terkonversi menjadi kursi. Ya, ini bisa diatasi dengan dapil yang banyak, ” jelas dia.

Soal target Partai NasDem Surabaya, Imam Syafi’i menegaskan, ada pemekaran dapil atau tidak, target Partai NasDem itu adalah mendapat satu kursi di setiap dapil.

” Ya, target Partai NasDem itu minimal setiap dapil dapat satu kursi. Syukur-syukur kalau setiap dapil bisa dapat lebih dari satu kursi, ” pungkas Imam Syafi’i yang juga ketua Bappilu Partai NasDem Kota Surabaya. KBID-BE

Related posts

Hasil Survei sudah di Tangan DPP, Whisnu Optimis Raih Rekom

RedaksiKBID

Sanksi Denda Perda KTR di Surabaya Diterapkan Akhir Agustus, Rokok Elektrik Termasuk di Dalamnya

RedaksiKBID

Seksi Wartawan Surabaya PWI Jatim-Unipra Teken MoU di Bidang Jurnalistik

RedaksiKBID