KampungBerita.id
Kampung Raya Nasional Surabaya

Alumni SMAN 6 Surabaya Jadi Ketua Tim Penanganan Stunting Gorontalo

Ketua Tim Peneliti Matching Fund Kedaireka Universitas Negeri Gorontalo,Prof DR Margaretha Solang bersama tim.@KBID-2022.

KAMPUNGBERITA.ID-Dari 31 provinsi se-Indonesia, Gorontalo menempati peringkat 10 kasus stunting. Dan Kabupaten Puhowatu menjadi perhatian khusus dalam penanganan penurunan stunting.

Ketua Tim Peneliti Matching Fund Kedai Reka Universitas Negeri Gorontalo Prof. DR. Margaretha Solang telah melibatkan lima perguruan tinggi lain (Universitas Ichsan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo, IAIN, Poltekkes, Universitas Gorontalo), dengan Mitra kegiatan BKKBN.

Tim tersebut akan menciptakan desa edu digital pangan lokal menuju masyarakat bebas stunting dan mandiri ekonomi di Provinsi Gorontalo

Margaretha Solang menyatakan, tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Pohuwato (34 persen, berdasar data SSGI). Stunting terjadi karena kurang gizi kronis, sehingga perlu dilakukan uji biokimia (Fe, zinc, kalsium ion) pada balita stunting.

“Salah satu penanganan yang dilakukannya dengan pemanfaatan pangan lokal kerang dan jagung lokal Gorontalo,”ujar dia.

Untuk mengetahui efek pangan tersebut, lanjut dia, maka dilakukan kembali uji biokimia pada balita. Selain intervensi pangan lokal pada balita stunting, dalam program ini juga dilakukan pelatihan dan pendampingan pada kader, ibu balita, dan PKK dalam pengolahan pangan lokal yang menghasilkan produk bakso kerang dan susu fermentasi jagung lokal Gorontalo.

Pihaknya juga menyediakan website edukasi stunting di sembilan desa lokus stunting.

Dosen dan peneliti Universitas Negeri Gorontalo itu juga melakukan intervensi spesifik pada balita stunting melalui pemberian pangan lokal, melatih dan mendampingi masyarakat dalam pengolahan produk diversifikasi pangan lokal serta melatih operator desa dalam pengelolaan web desa edu digital.

“Tim akan menyasar pada balita stunting, ibu balita, kader kesehatan, ibu PKK, dan operator desa,” kata dia.

Martha berharap, dengan waktu yang singkat ini tim bisa menyimpulkan penanganan stunting. Meski begitu pihaknya juga memantau secara berkelanjutan.

“Kegiatan ini diksanakan dari Sept-Des 2022, di sembilan desa lokasi stunting ( Huta Moputi, Karya Indah, Omayuwa, Kalimas, Bumi Bahari, Persatuan, Huyula, Telaga, Sarimurni) Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo” jelas dia.

Martha mengungkapkan, desa edu digital telah menyediakan website yang dapat digunakan oleh perangkat pemerintahan untuk edukasi stunting, pemasaran produk olahan dan lain-lain.
Selain itu, masyarakat juga mendapatkan info status biokimia balita stunting yg mengalami perbaikan sesudah intervensi pangan lokal.

“Masyarakat mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan diversifikasi olahan pangan lokal (nugget kerang, susu fermentasi, bakso kerang)” tutur dia.

Doktor lulusan Unair Surabaya ini mengatakan, bupati dan pemerintah ditingkat desa antusias adanya program tersebut. Mereka ingin secepatnya persoalan stunting segera berakhir.

“Pemerintah daerah dan masyarakat merespons dengan baik dan menjadikan sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting,” tandas dia.

Wanita berdarah Jawa Manado ini mengaku bahwa dirinya pernah mengenyam sekolah di SMPN 4 dan meneruskan sekolah di SMAN 6 Surabaya 35 silam. KBID-*/BE)

Related posts

Kemenang Imbau Jemaah Haji di Tiap Embarkasi Gelar Salat Ghaib untuk Korban Gempa Lombok

RedaksiKBID

Lagi, Warga Perumahan di Surabaya Bentuk Satgas Pencegahan Corona

RedaksiKBID

DPRD Surabaya Minta Pemkot Beri Solusi yang Tepat untuk Pedagang Pasar Asem Simo

RedaksiKBID