KampungBerita.id
Kampung Raya Teranyar

Para Pegiat Sosmed ‘Kuasai’ Gedung Dewan, Ruang Paripurna Jadi Ajang Sambat dan Rasan-rasan

Ratusan pegiatan media sosial saat ‘menduduki’ ruang sidang paripurna gedung DPRD Sidoarjo.

KAMPUNGBERITA.ID – Seratus lebih pegiat media sosial berkumpul di gedung DPRD Sidoarjo, Rabu (6/3) malam. Mereka menguasai gedung dewan yang malam itu sedang sepi karena para anggota dewan sudah pada pulang.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Sidoarjo sejak Selasa petang tak menyurutkan niat para pemuda itu untuk menghadiri acara Ngopi Bareng Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan.

Meski harus mengenakan jas hujan, mereka nekat menerabas hujan dengan sepeda motornya demi ikut hadir di acara kumpul-kumpul yang sudah beberapa hari terakhir posternya beredar luas di sejumlah media sosial Sidoarjo.

Mereka adalah para admin akun-akun populer, pegiat wisata, organisasi kepemudaan, pegiat lingkungan, dan sejumlah komunitas dari berbagai wilayah di Kota Delta.

“Kami ingin berbuat. Kami ingin melakukan sesuatu untuk Sidoarjo. Untuk kota tempat tinggal kami agar lebih baik lagi,” kata Leo, admin akun @exploresidoarjo di sela acara.

Demikian halnya disampaikan Shella, admin @banggasidoarjo yang mengaku tergerak untuk melakukan sesuatu bersama rekan-rekannya sesama admin sosmed.

“Sebelumnya kami hanya ngumpul-ngumpul sendiri, rasan-rasan atau sambatan sendiri. Nah sekarang mumpung ada Ketua DPRD Sidoarjo yang bersedia bertemu dengan kami, maka harus kami manfaatkan moment ini,” ujar Shella.

Ya, para pemuda itu terlihat sangat antusias saat dibuka acara diskusi. Satu persatu dari mereka meluapkan aspirasinya di hadapan Ketua Dewan.

Acara ngopi bareng yang kemasannya santai dengan iringan musik akustik pun berasa berat materi perbincangannya. Para pemuda itu berbincang tentang dunia digital, medsos, taman, jalan, peluang bisnis, bahkan tentang anak jalanan dan berbagai problem kota lain.

“Dibanding beberapa kota lain, Sidoarjo ini RTH (ruang terbuka hijau)-nya masih kurang. Khususnya fasilitas untuk edukasi, bermain, dan sebagainya. Padahal kami yakin, sebenarnya Sidoarjo mampu dan tidak kalah dengan daerah lain,” leluh Alex, perwakilan dari Forum Indonesia Muda.

Sementara Amelia, dari ILS (Info Lantas Sidoarjo) lebih banyak menyoroti kondisi jalan rusak, penerangan jalan yang kurang, dan sebagainya, sesuai dengan fokus akun Facebook yang mereka kelola.

“Di Balongbendo itu salah satu contohnya. Karena jalan rusak, dalam sehari sampai ada lima kali kecelakaan. Demikian di Wonoayu dan beberapa wilayah lain, banyak sekali jalan rusak. Masak ya dibiarkan saja,” tukasnya.

Obrolan terus berlanjut sampai tengah malam. Materinya pun beragam, termasuk tentang kebutuhan para generasi Millenial dalam beraktivitas.

Mereka berharap, pemerintah melakukan hal-hal serius dan konkrit untuk para millenials. “Coworking space sepertinya sangat dibutuhkan untuk menampung Millenial Sidoarjo. Semoga pemerintah bisa mewujudkannya,” harap Ifan dari @infodarjo.

Menanggapi berbagai kritikan dan masukan dari para pemuda itu, Sullamul Hadi Nurmawan mengaku kaget. Dirinya tak menyangka materi yang disampaikan para pegiat sosmed dan berbagai komunitas tersebut akan sedalam itu.

“Benar-benar luar biasa. Acaranya ngopi bareng tapi materinya berat-berat. Saya bersyukur bisa bertemu dengan orang-orang keren ini, bisa dapat banyak sekali masukan dan kritikan,” ujar Wawan, panggilan Sullamul Hadi Nurmawan.

Dia mengaku telah mencatat semua yang disampaikan dalam diskusi ini. Dan dalam Musrenbang Kabupaten, berbagai hal itu akan dimasukkan dalam materi pandangan umum DPRD Sidoarjo.

“Teman-teman ini ingin berbuat sesuatu. Dan mereka butuh sentuhan, perhatian, fasilitas dan sebagainya. Tentu kami akan menindaklanjutinya sebagai program yang berkelanjutan,” jawab Wawan ditemui usai acara.

Contohnya tentang coworking space, diakuinya Sidoarjo memang butuh. Sebagai wadah dan sarana untuk para startup, pegiat medsos, dan berbagai profesi para millenials lainnya. Pihaknya pun bakal berupaya untuk mewujudkan itu.

Demikian halnya tentang RTH yang modern, penanganan jalan, fasilitas publik, dan sebagainya. “Tentu kami tidak bisa sendirian. Kami akan mengajak eksekutif untuk mewujudkannya. Demi kemajuan Sidoarjo,” pungkasnya.KBID-TUR

Related posts

Dana Kelurahan Rp 500 Miliar Susut jadi Rp 63 Miliar, Komisi A Menduga untuk Kepentingan Kampanye Pilkada

RedaksiKBID

Bawaslu Minta Parpol Pengusung Paslon Tertibkan Baliho Non-APK

RedaksiKBID

Pembangunan Frontage Road Waru-Buduran Ditarget Tuntas 2024

RedaksiKBID