KampungBerita.id
Headline Kampung Raya Surabaya Teranyar

Wali Kota Keluarkan SE Kewaspadaan Penyebaran Virus Covid-19, Arif Fathoni: Ini Harus di Follow Up Lurah dan Camat

    Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Golkar, Arif Fathoni.@KBID-2023.

KAMPUNGBERITA.ID-Saat ini kasus Covid-19 di Singapura dan Malaysia lonjakannya begituan hebat, termasuk di Indonesia. Guna meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penularan Covid-19, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 400.7.7/29205/436.7.2/2023 tentang Kewaspadaan Penyebaran Virus Covid-19, Senin (18/12/2023).

Menanggapi ini, Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni menyatakan langkah Wali Kota mengeluarkan SE ini merupakan langkah yang tepat untuk melakukan antisipasi sejak dini. Sehingga masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaannya terhadap varian baru Covid-19 tersebut.

“Meski diberbagai pemberitaan Covid-19 varian Eris ini tidak sebahaya varian Delta , tapi kan tetap rawan bagi warga Surabaya yang memiliki komorbid,”ujar dia, Kamis (21/12/2023).

Untuk itu,Toni, panggilan Arif Fathoni berharap surat edaran Wali Kota tersebut di follow up oleh lurah dan camat se- Surabaya dengan memberikan edukasi dan sosialisasi sejak dini kepada perwakilan tokoh masyarakat, dalam hal ini RT-RW. Sehingga tercipta kesadaran kolektif masyarakat Surabaya untuk mengantisipasi datangnya varian baru Covid-19.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya ini juga berharap lurah dan camat juga mengimbau dan mensosialisasikan kepada warga Surabaya yang belum pernah melakukan vaksinasi Covid-19.Ini momen yang tepat.

“Ya, mudah- mudahan sebagai sebuah bangsa kita mampu mengatasi varian baru ini dengan kekuatan gotong royong, sehingga tidak menimbulkan duka sebagaimana varian Delta tahun 2021 silam,” tandas dia.

Apakah perekonomian Surabaya yang masih dalam tahap pemulihan ini tidak terpengaruh dengan kabar merebaknya varian baru Covid-19? Toni menyampaikan mudah- mudahan dunia usaha, khususnya di Surabaya, tidak terganggu. Mengingat masyarakat Indonesia pernah mengalami dua kali serangan Covid-19, varian Beta maupun Delta.

Terpenting, lanjut dia, masyarakat Surabaya meningkatkan kewaspadaan, dan tidak ada pembatasan. Dengan begitu, ekonomi Surabaya masih bisa pulih, setelah dua tahun penuh mengalami stagnasi ekonomi gegara pandemi Covid-19.

Soal liburan Natal dan Tahun Baru yang cukup panjang sehingga memungkinkan terjadinya kerumunan orang di tempat-tempat wisata, apa perlu ada pembatasan? Mantan jurnalis ini mengaku tidak perlu dilakukan pembatasan di tempat wisata, tempat berkumpulnya ribuan orang.

“Yang penting sosialisasi, edukasi, dan antisipasi penjagaan. Jadi upaya pencegahan- pencegahan itu yang harus dilakukan, “pungkas dia.

Sebelumnya, Wali Kota Eri Cahyadi mengeluarkan SE Kewaspadaan Penyebaran Virus Covid-19, Senin (18/12/2023).SE itu menindaklanjuti perkembangan kasus Covid-19 secara global. Seperti yang terjadi di sejumlah negara Asia Tenggara, mulai dari Singapura, Malaysia, Philipina, termasuk Indonesia.

Dalam SE tersebut dijelaskan, apabila mengalami kontak dengan pasien yang terkonfirmasi atau sedang mengalami gejala penyakit Covid-19, seperti batuk kering, pilek, demam lebih dari 38 derajat celcius, nyeri otot, dan nyeri telan diharapkan segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat. Baik melalui rumah sakit, puskesmas maupun klinik.

“Melaporkan ke puskesmas terdekat apabila terkonfirmasi penyakit Covid-19 untuk dilakukan pemantauan kesehatan secara rutin hingga dinyatakan sembuh,” ujar Eri Cahyadi.

Dia juga mengingatkan kepada para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang mempunya risiko tertular Covid-19 akibat interaksi dengan orang lain dari berbagai negara, direkomendasikan untuk segera melengkapi vaksinasi Covid-19. Baik sosial primer maupun booster sesuai ketentuan.

Selain itu, Wali Kota juga mengimbau kepada tenaga kesehatan (nakes) dan petugas lain yang bekerja di fasilitas kesehatan mengoptimalkan perlindungan tubuh dengan melengkapi dosis vaksinasi Covid-19, baik primer maupun booster.

“Sebab mereka adalah kelompok yang mempunyai risiko tinggi tertular Covid-19, akibat dari interaksi dengan pasien dan pengunjung, sehingga perlu mendapatkan perlindungan yang optimal. KBID-BE

Related posts

Terima Laporan 22 Ijazah Siswa SMK/SMA Tak Mampu Ditahan Pihak Sekolah, Baktiono Surati Gubernur

RedaksiKBID

Cegah Stunting, Kelompok KKN BBK 2 Sosialisasi Pola Hidup Sehat Melalui CILUKBA di Posyandu Desa Kedayunan

RedaksiKBID

Delegasi Cross Culture Disuguhi Beragam Kuliner Surabaya saat Welcome Dinner

RedaksiKBID